Mahasiswa Laporkan Rektor ITK Budi Santosa Terkait Komentar Manusia Gurun

- 7 Mei 2022, 12:18 WIB
Polemik. Tulisan Rektor ITK di facebooks mengundang banyak kontroversi dan bernuansa sara./pikiran-rakyat.com
Polemik. Tulisan Rektor ITK di facebooks mengundang banyak kontroversi dan bernuansa sara./pikiran-rakyat.com /

 

 

BERITA SUBANG -Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltim-Kaltara mendatangi Polda Kaltim pada Jumat 6 Mei 2022 untuk melaporkan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan Profesor Budi Santosa Purwokartiko.

Pelaporan resmi ke kepolisian ini merupakan buntut dari tulisan status di akun Facebook milik Prof Budi yang dianggap mengandung unsur SARA dan rasis.

Sebagaimana diketahui, Prof Budi membuat tulisan status yang menyinggung mengenai penutup kepala (hijab) ala manusia gurun.

 Baca Juga: Ucapan Idul Fitri Bawa Nama GP Ansor, Menag Yaqut Banjir Hujatan Warganet

Kemudian membahas perihal kalimat yang digunakan dalam ajaran Islam seperti, InsyaAllah, Barakallah dan Qadaraallah.

Selain itu, Prof Budi diduga menyinggung, mengasosiasikan, atau mengelompokkan mahasiswa yang suka melakukan demonstrasi sebagai mahasiswa ber-IP rendah, bermasalah, dan bermasa depan suram.

“Karena itu kami mengecam pernyataan Rektor ITK. Tidak pantas seorang semestinya jadi pelita generasi bangsa justru membuat penyataan rasis dan melanggar hukum,” kata Ketua KAMMI Kaltim-Kaltara Ahmad Imam Syamsudin melalui rilisnya.

 Baca Juga: Gereja Besar Perlu diaudit, Paul Zhang Ramal Bakal Ada Pendeta Jatuh Karena Gaya Hidup Glamor

Pandangan Prof Budi Imam mengatakan pelaporan ke polisi didasari perbuatan rasis dan xenophobic yang dilakukan Rektor ITK Prof Budi Santosa yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Kemudian berpuncak pada postingan milik Prof Budi yang diunggah pada 27 April 2022 lalu yang dinilai tulisan statusnya tersebut sudah menyinggung perasaan umat beragama.

“Terutama umat Islam dan kaum perempuan berhijab, serta bertentangan dengan syariat agama Islam,” bebernya.

 Baca Juga: Warganet Kepo dengan Penyebab Wafatnya Pendeta Yesaya Pariadji

Kata Imam, kejadian tersebut dilatarbelakangi tendensi dan kebencian Rektor ITK dengan memposting salah satu opini, dalam hal ini berkaitan dengan seleksi penerimaan beasiswa LPDP.

Prof Budi dianggap membandingkan model mahasiswa dan mahasiswi yang diseleksi olehnya, lebih baik dibandingkan dengan yang sering menggunakan kalimat langit serta yang mengenakan penutup kepala atau hijab ala manusia gurun.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah