Network
BERITA SUBANG - Wali Kota Bogor Bima Arya menjawab pertanyaan sensitif terkait rencana politiknya usai selesai menjabat wali kota dua periode di Kota Hujan tersebut.
Diundang secara khusus dalam acara 'Klarifikasi' oleh Pikiran Rakyat Media Network, yang mengundang berbagai tokoh penting di Indonesia, Bima Arya akhirnya mau menjawab apakah dirinya lebih condong maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, atau calon gubernur Jawa Barat, Bima Arya menjawab dengan komentar di bawah ini.
"Jadi bagi saya, dua-duanya menarik dan sama-sama menantang, tinggal salah satu faktor yang kita jadikan catatan, yaitu peta politiknya bagaimana, politisi kan harus begitu,” kata Bima Arya, yang masa jabatannya di Kota Bogor berakhir pada 2024 mendatang.
"Secara politis, tentunya kita harus melihat juga, mas Anis masih akan maju gak, kang Emil (Ridwan Kamil) masih maju gak, siapa berpasangan dengan siapa. Gak bisa kita awal-awal saya menentukan mau ke sana. Bagi politisi itu kan harus kita hitung juga,” tambahnya Bima.
Moderator Masayu Putri, yang mengantungi banyak pertanyaan dari jurnalis di media di bawah naungan PRMN terus menggocek Bima Arya terkait pilihan politiknya, hingga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menjawab.
“Jadi saya kan sekarang jadi walikota, kalau gubernur atau yang lain berarti naik kelas. Itu artinya, tentu kalau saya masih sehat, diberikan usia panjang, dan ditakdirkan untuk terus berhidmat untuk Indonesia, tentu arahnya naik kelas,” ujar lekaki kelahiran 17 Desember 1972 tersebut.
Ditanya apa pandangannya terkait peta politik untuk menjadi gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat, Bima Arya mengatakan 'dua-duanya menarik dan sama-sama menantang, tinggal salah satu faktor yang kita jadikan catatan, yaitu peta politiknya bagaimana, politisi kan harus begitu.
Bima akhirnya menyebutkan dirinya terpanggil sebagai orang Sunda untuk membangun Jawa Barat.
Komentar ini pun langsung disambut moderator Masayu Putri apa yang dimaksud sebagai 'panggilan hatinya' sebagai orang Sunda, atau warga Jawa Barat?
