MUI Minta Masjid dan Masyarakat Tidak Undang Penceramah Pemaki Agama Lain

- 1 September 2021, 06:20 WIB
Ketua Umum MUI Cholil Nafis.
Ketua Umum MUI Cholil Nafis. /Instagram.com/@cholilnafis//

BERITA SUBANG - Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Cholil Nafis minta masjid dan kelompok masyarakat tidak mengundang penceramah yang gemar memaki agama lain dan menimbulkan perselisihan.

"Ketimbang mengundang penceramah yang gemar memaki-maki agama lain, lebih baik jika masjid atau kelompok masyarakat mengundang penceramah yang menyejukkan hati, dan mampu menebar inspirasi kepada umat," kata Cholil Nafis pada program Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di tvOne, Minggu 29 Agustus 2021.

Menurut Cholil Nafis, masih banyak penceramah yang memang menguasai ilmu agama dengan baik dan mereka pasti lebih memberi inspirasi dibanding yang suka memaki atau memprovokasi.

Baca Juga: Taliban Tebar Teror Gantung Warga AS di Helikopter

"Ini yang sering saya sampaikan bagi teman-teman yang baru jadi mualaf, sampaikan yang tahu, yang pasti benarnya. Jangan menjelekkan agama yang pernah dipeluknya. Apalagi membenturkan agama yang baru yang diyakini dengan agama yang pernah dipeluknya itu," tegas Cholil Nafis.


Cholil Nafis juga sangat menyayangkan, masih banyak orang di Indonesia terlalu mudah untuk memberi gelar seseorang dengan panggilan ustad.

"Di sini, orang sering ke masjid lalu jadi takmir masjid, sudah jadi ustad. Jadi, ya men-downgrade lah, memperendah istilah ustad itu sendiri," kata Cholil.

MUI, kata dia, memiliki standar penceramah di Indonesia. Meskipun begitu, MUI tidak bisa melarang seseorang untuk bisa menjadi seorang penceramah atau dipanggil ustad.

"Berbeda dengan negara sebelah seperti di Malaysia atau Brunei memang ada ketentuannya. Di kita tidak bisa melarang," tuturnya.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x