Panglima TNI Bekali Babinsa Senjata Digital Perangi Covid-19 Ke Tengah Warga

- 28 Juli 2021, 10:31 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bekali Babinsa senjata ditigal perangi Covid-19
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bekali Babinsa senjata ditigal perangi Covid-19 /Foto: Penum Puspen TNI/beritasubang.pikiran-rakyat.com

BERITA SUBANG - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bekali 'senjata' ke para Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD, Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU, menjadi tracer digital di lapangan yang diduga menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19, guna menekan penyebaran kasus Covid-19.

“Tracer Digital nantinya akan melaksanakan wawancara melalui WhatsApp (WA) atau telpon dengan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan, namun bila ada kendala maka tenaga tracer lapangan akan bergerak menuju sasaran yaitu masyarakat yang dikonfirmasi masuk pada tracing kontak erat,” ucap Hadi Tjahjanto dalam keterangannya kepada beritasubang.pikiran-rakyat.com, Jakarta, 28 Juli 2021.

Untuk memperkuat tracer digital itu, Panglima TNI pun memberikan peralatan berupa laptop ini sebagai 'senjata' yang harus dikuasai karena ini adalah senjatanya para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar.

"Penguasaan teknologi penting dikuasai oleh para Bintara Pembina Desa untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, oleh karena itu para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar diberikan pelatihan sebagai tenaga tracer digital," ungkapnya saat penyerahan laptop di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Selasa 27 Juli 2021.

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Sambangi Warga yang Jalani Isoman dan Berbagi Sembako Dampak PPKM Darurat

Menurutnya, selama ini para Bintara Pembina Desa dari TNI AD, AL dan AU melaksanakan tracer lapangan, namun hasilnya tidak massif. Karenanya TNI akan menggunakan dua strategi yaitu tracer lapangan dan tracer digital, yang nantinya para tenaga tracer akan melakukan wawancara kepada warga.

“Data hasil wawancara kemudian akan dicatat dalam sebuah formulir yang telah disiapkan, selanjutnya para Babinsa yang menjadi tenaga tracer akan berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melaksanakan tindakan berikutnya yaitu melaksanakan entry test dengan antigen, untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut menunjukan gejala reaktif atau tidak,” tuturnya.

Pekerjaan para Babinsa sebagai tenaga tracer digital ini sangat penting  dalam memutus birokrasi yang begitu panjang harus ke lapangan.

“Para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga merupakan garda terdepan  yang harus mampu untuk melaksanakan upaya memitigasi atau memotong rantai penularan sampe angka paling rendah,” tegas Panglima TNI.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x