"Saat ini, saya sebagai sipil, saya tetap konsisten dengan tugas tersebut. Yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya," ujar Moeldoko.
Moeldoko, kemudian, menyinggung orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri. Juga mengorbankan jiwa nasionalisme dan Pancasila.
"Saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih. Tetapi, jika ada yang berusaha merusak ke-Indonesiaan kita, saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," ujar Moeldoko.***