Network
BERITA SUBANG - DPR mengingatkan popularitas para selebritas tidak bisa menjadi justifikasi untuk menyalahgunakan barang publik seperti frekuensi terestrial.
Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi I DPR Sukamta menanggapi rencana pernikahan selebritas Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah yang akan disiarkan selama beberapa hari di salah satu stasiun televisi swasta.
Menurut Sukamta, banyaknya kritik masyarakat merupakan hal wajar karena acara pernikahan yang bersifat pribadi akan ditayangkan menggunakan frekuensi publik dengan durasi waktu yang berlebihan.
Baca Juga: Dinilai Lebay, KPI Akan Panggil Stasiun Televisi yang Siarkan Tayangan Lamaran Atta dan Aurel
Baca Juga: Sindikat Pemalsu Buku Nikah Jaringan Jakarta-Subang Dibekuk di Marunda
Baca Juga: IHSG Kembali Ditutup Melemah Pada Penutupan Selasa, 16 Maret 2021, Setelah Sebelumnya Sempat Menguat
“Sebenarnya ini bukan yang pertama. Ini menunjukkan stasiun televisi masih lebih mementingkan rating dan nilai ekonomis dibandingkan kewajibannya sebagai lembaga penyiaran untuk memberikan tayangan yang berkualitas dan melindungi kepentingan publik," tandas Politikus PKS itu kepada wartawan, Selasa 16 Maret 2021.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dapat segera merespon dan bertindak tegas atas berbagai kritik yang dilayangkan oleh berbagai pihak.
Sukamta juga minta KPI berinisiatif sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
