BERITA SUBANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan progres pembangunan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral saat ini mencapai 20,89%. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, terowongan sepanjang 33,8 meter yang bakal menjadi ikon kebinekaan ditargetkan selesai Juni 2021.
Menpupera Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa penghubung antara dua rumah ibadah ini awalnya bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan, akhirnya desain yang dipilih terowongan bawah tanah.
"Ada alternatif sebetulnya bisa berupa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan resminya, Rabu 3 Maret 2021.
Baca Juga: Kejaksaan Menangkap Bety Halim Buronan Korupsi Dapen Pertamina
Selain jadi ikon kebhinekaan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Terowongan Silaturahmi juga berfungsi untuk memudahkan akses jemaah antarbangunan rumah ibadah guna memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.
Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan landscape dengan progres saat ini mencapai 20,89%. Pekerjaan senilai Rp 37,3 miliar tersebut telah dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai 13 Juni 2021.
Menurut Basuski, konstruksinya dikerjakan oleh PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya, dan perencana PT Yodya Karya.
Baca Juga: Korupsi Dana Bansos Covid-19 untuk Berjudi, Kepala Desa Sukowarna, Sumsel Dituntut Hukuman Mati
Terowongan ini dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 m2. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m.