Network
BERITA SUBANG - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan dirinya siap bertanggung jawab termasuk dihukum mati jika terbukti bersalah.
"Sekali lagi kalau memang saya dianggap salah, saya tidak lari dari kesalahan, saya tetap tanggung jawab.” Kata Edhy Prabowo yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster (benur) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) seperti dikutip dari Antara, Senin 21 Februari 2021.
Edhy Prabowo mengatakan, siap bertanggung jawab dan tidak akan lari dari kesalahannya.“Jangankan dihukum mati, lebih dari itu pun saya siap yang penting demi masyarakat saya,” ucap dia.
Baca Juga: 5 Gunung di Pulau Jawa Ini Ramah Untuk Pendaki Pemula, Yuk Cek Disini!
Ia mengklaim setiap kebijakan yang diambilnya termasuk soal perizinan ekspor benur semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat.
“Saya tidak bicara lantang dengan menutupi kesalahan, saya tidak berlari dari kesalahan yang ada. Silakan proses peradilan berjalan," kata Edhy Prabowo.
"Intinya adalah setiap kebijakan yang saya ambil untuk kepentingan masyarakat. Kalau atas dasar masyarakat itu harus menanggung akibat akhirnya saya di penjara itu sudah risiko bagi saya," kata dia.
Baca Juga: Mantan Anggota TGUPP Bilang Kementerian PUPR dan KLHK Juga Cuek Terhadap Penanganan Banjir Jakarta
Sebagai bukti kebijakannya adalah untuk kepentingan rakyat, Edhy Prabowo mencontohkan soal kebijakan yang dikeluarkannya terkait perizinan kapal.
