“Beliau kami bawa ke Rumah Sakit National Hospital, Surabaya. Dari hasil pemeriksaan, ada pembengkakan pada ususnya sehingga dokter menganjurkannya untuk opname.”
Hanya saja, baru beberapa hari menjalani perawatan, beliau memaksa untuk pulang. Bahkan beliau berulang kali melepaskan tabung oksigen di mulutnya. Akibatnya, kondisinya malah semakin memburuk dan terpaksa dipindahkan ke ICU.
Hari Minggu 27 Desember 2020, sekitar pukul 02.00, Habib Hasan Assegaf menghembuskan nafas terakhir.
Umat Islam khususnya yang berada di Pasuruan sangat kehilangan figur teladan. Tidak heran ribuan umat hadiri pemakaman beliau.
Baca Juga: Jokowi Habiskan Liburan Panjang di Rumah (Istana Bogor) Saja?
Sementara itu, menanggapi ramainya kerumuman massa pelayat, Humas Satgas Covid-19 Kota Pasuruan Kokoh Ari Hidayat mengatakan, pihaknya tidak menduga akan terjadi keramaian seperti itu.
Namun demikian dari pengamatan satgas, kata Kokoh, masyarakat pelayat sudah memakai masker, hanya saja sulit menjaga jarak.
“Ini karena beliau memang tokoh masyarakat sehingga banyak yang ingin datang.Kita doakan saja semoga tidak menjadi klaster Covid," ujar Kokoh.
Kokoh mengatakan, pihaknya akan melakukan tracing dan tracking atas kasus tersebut. "Kita lihat kasus per kasus. Kalau ada yang positif dan asalnya dari sana kita akan lakukan tracing," kata dia.***