Hikmah di Balik Pandemi Covid-19, Pemerintah dan Masyarakat Bahu-Membahu Bangkit dari Keterpurukan

- 2 Desember 2020, 06:52 WIB
Ilustrasi relawan melakukan sosialisasi protokol kesehatan.
Ilustrasi relawan melakukan sosialisasi protokol kesehatan. /Antara Foto/Maulana Surya/

BERITA SUBANG - Kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia yang tercermin di berbagai forum internasional seperti World Economic Forum (WEF) serta semangat masyarakat untuk tetap maju bersama mengatasi pandemi Covid-bisa dijadikan sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan.

Dalam berbagai kesempatan, pemerintah Indonesia dibawah kepempinan Presiden Jokowi terus bekerja dan terus hadir dan membantu masyarakat dengan berbagai program ekonomi dan sosial untuk memberikan kemudahan sekaligus memastikan bahwa rakyat bisa tetap bekerja.

Disisi lain, Pemerintah mengharapkan agar masyarakat konsisten melakukan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Melalui cara sederhana ini, diharapkan tahun 2021 Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir, menyampaikan bahwa dalam penanganan pandemi Covid-19 Pemerintah Indonesia konsisten melakukan tiga program, yaitu kesehatan, lapangan pekerjaan dan Indonesia berkembang.

Hal tersebut disampaikannya dalam World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/11).

Pertama, kata Erick, pemerintah fokus pada kesehatan masyarakat demi menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia dalam penanganan Covid-19. Kedua, penyediaan pekerjaan. Ketiga, pembukaan lapangan kerja untuk masa yang akan datang.

"Karena itu program kerjanya menyangkut tiga aspek yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Berkembang," ujar Erick.

Baca Juga: Komisi VI DPR Dorong PEN Melalui Kontribusi BUMN

Untuk Program Indonesia Sehat, dalam penanganan pandemi pemerintah selalu memprioritaskan kesehatan sebagai acuan utama.

"Kita terus meningkatkan standarisasi pengobatan, mencari solusi untuk vaksin untuk menekan angka kematian dan menekan penularan. Ini kita terapkan secara dengan konsisten," ujar Menteri BUMN.

Pada Program Indonesia Bekerja, pemerintah hadir dalam memberikan kemudahan serta memastikan bahwa rakyat Indonesia bisa tetap bekerja.

Hal itu dilakukan melalui pemberian berbagai bantuan maupun stimulus, seperti bantuan sosial, subsidi upah/gaji, BLT Desa, Kartu Prakerja, dan program lainnya.

Mengutip pernyataan Jokowi, Menteri BUMN menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menjadikan momentum krisis saat ini sebagai pijakan atau loncatan ke depan.

 

"Kita tidak bisa berdiam diri, karena itu investasi yang dilakukan apakah tadi pembangunan infrastruktur, pembangunan percepatan dari kawasan industri, kawasan wisata, food estate, dan lain-lain, ini menjadi bagian terpenting. Ini bagian dari kita menyelaraskan program jangka panjang pemerintah," kata Erick.

Forum ini merupakan rangkaian Country Strategy Dialogue dari WEF yang mempertemukan pemerintah suatu negara dengan para pelaku bisnis global. Forum ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan para menteri terkait serta diikuti oleh lebih dari 43 CEO dari 20 negara.

Menurut Erick dalam pertemuan tersebut banyak mengemuka pertanyaan mengenai potensi investasi  di Indonesia dari para CEO. Menanggapi hal tersebut, Erick menyatakan Pemerintah Indonesia sangat mendukung investasi yang akan dilakukan di Indonesia, baik oleh investor dari dalam maupun luar negeri.

Indonesia, kata dia, tetap solid dalam penegakan hukum. "Omnibus Law atau Program Cipta Kerja ini dilakukan untuk mendukung daripada percepatan pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Erick.

Erick menjelaskan saat ini Indonesia sedang membuat Sovereign Wealth Fund (SWF). Program ini merupakan percepatan proyek-proyek strategis pemerintah yang kegiatannya dilakukan secara transparan dan akuntabel.

"Saat ini kita sedang membuat Sovereign Wealth Fund, yang tidak mau juga disamakan dengan 1MDB (1Malaysia Development Berhad), yang tentu kasus-kasus ini sudah terjadi. Kita lakukan Sovereign Wealth Fund ini juga untuk percepatan proyek-proyek strategis daripada pemerintah itu sendiri,” kata dia. ***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah