Hotspot Mulai Terdeteksi, Mahfud MD Minta Semua Pihak Siaga Karhutla

22 Januari 2023, 08:03 WIB
Mahfud MD /Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana/

BERITA SUBANG-Menko Polhukam Mahfud MD meminta semua pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi peningkatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2023.

Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) dilaksanakan secara daring dan luring dari Jakarta, Jumat 20 Januari 2023.

Rapat dihadiri Menteri LHK Siti Nurbaya, Wakil Menteri LHK, Wakil Kepala Polri, Perwakilan Panglima TNI, Kepala BNPB, Kepala BMKG, dan Kepala BRGM.

Baca Juga: Mendag Bawa Misi Dagang dan Investasi ke Arab Saudi

Hadir juga Kepala Daerah dari tiga Provinsi yaitu Kalimantan Barat, Riau, dan Kalimantan Tengah dan para Pangdam/Danrem serta Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, dan para pelaksana teknis lapangan BPBD.

Dalam agenda Rakorsus ini, Mahfud menegaskan kembali agar semua pihak secara intensif dan konsisten melakukan upaya pengendalian karhutla.

Hal ini karena tahun 2023 iklim Indonesia diperkirakan lebih kering dari tahun 2022.

 Baca Juga: Sultan Subang Asep Sulaeman Divestasi Saham Mayoritas di Lembur Sadaya Investama

"Dari prediksi BMKG terdapat potensi terjadinya El Nino setelah 3 tahun terakhir 2020, 2021, 2022 terjadi La Nina. Sehingga diperkirakan akan terjadi peningkatan potensi karhutla seperti yang terjadi di tahun 2019," ujar Menko Mahfud.

Untuk itu Menko Polhukan meminta Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar dapat bersinergi saling membantu guna mempersiapkan sebaik-baiknya, baik dari kelengkapan sarana prasarana, anggaran, peraturan dan hal-hal terkait lainnya guna antisipasi peningkatan potensi karhutla.

"Segera selesaikan hambatan dan kendala yang dapat mengganggu jalannya penanggulangan karhutla, jangan biarkan hal-hal teknis menghambat kinerja kita," tegasnya.

 Baca Juga: Pemkab Subang Siapkan Lahan 161 Hektare untuk Kampus UPI

Sejalan dengan itu Menteri LHK Siti Nurbaya juga mengungkapkan jika berdasarkan data pemantauan hotspot tahun 2023 jumlah hotspot dari tanggal 1-19 Januari 2023 itu ada 31 titik.

Angkanya ini disebutnya naik 29% dari periode yang sama pada tahun lalu.

"Oleh karena itu Pak Menko menegaskan untuk kita berhati hati karena ini datanya mengkonfirmasi catatan dari BMKG bahwa di tahun 2023 ini kita akan mengalami anomali iklim, dimana curah hujannya menipis yang bisa jadi lebih panas di Bulan Mei dan Juni nanti," ujarnya.

Untuk itu Menteri Siti menegaskan bahwa operasi pencegahan karhutla sudah dimulai di awal bulan Maret ini.

"Mungkin pada akhir Februari atau awal Maret ini kita akan sudah mulai operasi modifikasi cuaca. Karena Pak Presiden biasanya akan pesan jangan sampai hari lebaran ada asap," ucap Menteri Siti.**

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler