Korban Banjir NTT dan NTB Capai 86 Orang, Sejumlah Wilayah Terisolasi

6 April 2021, 08:47 WIB
Warga melintas di dekat rumah warga yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021. Berdasarkan data BNPB hingga Senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 86 jiwa. /PION RATULOLI/ANTARA FOTO

BERITA SUBANG -Kementerian Sosial melaporkan korban banjir bandang dan longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat kini mencapai 86 orang serta puluhan lainnya masih dalam pencarian hingga Senin 5 April 2021 malam.

Angka itu berdasarkan data gabungan dari Pemerintah Provinsi NTT dan Kemensos. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi merinci total korban meninggal mencapai 84 orang, sementara berdasarkan data Kemensos dua korban lainnya di Bima, NTB.

"Di Bima ada dua korban meninggal dan kami telah memberi bantuan, sehingga total 86 jiwa (meninggal di NTT dan NTB) " ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Senin 5 April 2021.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri dalam Suasana Pandemi

Mensos mengatakan jumlah itu akan terus bergerak mengingat hingga saat ini tim gabungan dari BNPB, TNI, Polri, dan BPBD setempat masih melakukan upaya pencaharian.

Sementara itu, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Ahad 4 April 2021.

Dalam konferensi pers secara virtual, Josef merinci wilayah yang terisolasi itu enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

 Baca Juga: BPBD DKI Jakarta Umumkan Peringatan Status Siaga 3 Waspada Potensi Banjir, TMA Pos Pantau Angke Hulu 180 CM

"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," ujar dia.

Josef mengatakan secara akumulasi seluruh wilayah di NTT terkena dampak dari siklon tropis seroja. Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan.

 "Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka, ini yang dampaknya sangat berat. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga terdampak sangat luar biasa," ujar Josef.

Baca Juga: Jaksa dan Kuasa Hukum Kasus Kebakaran Kejagung Kompak Minta Tunda Sidang, Tuntutan 6 Terdakwa Bulan Puasa

Menurut dia, hingga saat ini korban meninggal di NTT mencapai 84 orang dan sekitar 71 orang masih dalam pencarian.

Josef berharap tokoh-tokoh masyarakat bisa meminjamkan rumah atau tempat untuk dijadikan sebagai area pengungsian. Hal ini ditujukan agar mengurangi kerumunan dan menekan penularan COVID-19.

"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri membuat dapur umum. Kemudian untuk menghindari kerumunan orang, tokoh-tokoh masyarakat agar meminjamkan tempat-tempat mereka agar tidak terjadi eskalasi dari COVID jika ada kerumunan," kata dia.

Kepala BNPB Doni Monardo menyiapkan tiga helikopter untuk membantu proses evakuasi maupun distribusi logistik kepada warga yang masih terisolir. Apabila masih kurang, BNPB akan meminta TNI dan Polri untuk menerjunkan unit tambahan.

"Daerah terisolir akan didukung helikopter untuk mengirim bantuan kebutuhan dasar. Sudah tiga unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT. Kalau kurang BNPB akan menyiapkan lagi termasuk dari Mabes TNI dan Polri," kata dia.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler