Kesaksian tentang Kristus lahir dari pengalaman menjalani hidup bersama Kristus. Kasih, tuntunan, penyertaan, dan anugerah yang dirasakan oleh orang beriman menjadi dasar danisi dari kesaksian yang dinyatakan.
Karena kesaksian Maria Magdalena, Petrus dan seorang murid Yesus yang lain pergi melihat kubur Yesus yang telah kosong. Mendapati kain yang tadinya membungkus tubuh Yesus masih ada di situ, kedua murid itu menjadi percaya.
Namun peristiwa yang mengejutkan itu niscaya membuat hati mereka menggebu-gebu untuk menceritakan apa yang telah mereka lihat. Maria yang masih tertinggal di kubur kosong begitu dikuasai kesedihan karena kehilangan sosok yang dikasihinya.
Kesedihan yang dirasakannya menjadikan ia tidak lagi mampu mengenali bahwa orang yang bertanya kepada dia adalah malaikat. Maka wajar saja, ketika kemudian Maria melihat Yesus, ia mengira bahwa Yesus yang ada di belakangnya adalah orang yang sedang menjaga taman.
Pikiran dan perhatian Maria pada saat itu hanya terfokus pada menyangka bahwa jasad Yesus hilang. Namun duka seketika hilang saat Maria mendengar Yesus memanggil namanya. Pada saat itu Maria Magdalena mengalami perkembangan iman yang luar biasa, ia percaya dan mengerti sungguh akan peristiwa kebangkitan Yesus.
Kesedihan Maria menjadi pengalaman iman untuk belajar mengenali Yesus. Maria menjadi saksi kebangkitan Kristus. “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Hingga kini, Maria Magdalena pun menjadi lambang pengharapan bagi para pendosa dan teladan kepasrahan menerima karya penyelamatan Allah dalam hidup.
Doa Renungan Harian Katolik
Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat, Engkau telah memulihkan kami dengan perayaan Paskah. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu agar kami memperoleh kebebasan sempurna, sehingga dapat bergembira di dunia dan bersukacita di surga.