Renungan Harian Kristen, Rabu 13 April 2022: Tidak dikendalikan Mukjizat

- 13 April 2022, 05:45 WIB
Ilustrasi Kristen/foto:pixabay
Ilustrasi Kristen/foto:pixabay /


BERITA SUBANG - Renungan Harian Kristen, Rabu 13 April 2022 berjudul "Tidak dikendalikan Mukjizat".

Renungan Harian Kristen hari ini diambil dari MARKUS 15:20b-32

Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata, “Hai Engkau yang mau meruntuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!” (Markus 15:29-30)

Berikut Renungan Harian Kristen, Rabu 13 April 2022 seperti dikutip dari Renungan Harian:

Ketika  Yesus disalib, orang-orang yang lewat mengolok-olok dan menghujat Dia (ay. 29-30). Padahal beberapa waktu sebelumnya, di Yerusalem, Yesus sempat dielu-elukan (Mrk. 11:9-10).

Di mana mereka semua yang mengelu-elukan Dia? Mengapa pengagungan berubah menjadi hujatan? Karena mukjizat yang mereka harapkan tidak terjadi. Mereka ingin melihat Yesus turun dari salib, tetapi Dia malah membiarkan diri-Nya tergantung di sana. Faktanya, iman orang banyak tersebut dikendalikan oleh mukjizat!

Baca Juga: Cara Bayar UTBK SBMPTN 2022 Melalui ATM Bank BNI, BTN, Mandiri, BRI

Baca Juga: Renungan Harian Katolik, Bacaan Injil Rabu 13 April 2022: Ia Tetap Tenang

Memang kita tidak lahir di zaman Yesus sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang menghujat dan mengolok-olok Dia.

Namun, sadarkah bahwa dalam kehidupan ini, acapkali kita bersikap sama? Ketika melihat mukjizat, kita mengelu-elukan Dia. Dari mulut terucap puji-pujian dan kesaksian di mana-mana. Sayang, ketika mukjizat yang kita harapkan tidak terjadi, kita mulai meragukan Dia.

Mulut yang tadinya mengucap pujian kini terkatup, lalu kesaksian digantikan dengan keraguan. Malahan tidak henti-hentinya hati kita bertanya, "Benarkah Tuhan itu ada? Benarkah Dia mengasihiku?" Jika demikian, seperti mereka, iman kita dikendalikan oleh mukjizat.

Allah berkuasa mengadakan mukjizat.

Namun apakah Dia akan mengadakannya atau tidak, semua itu adalah wewenang-Nya. Iman yang sejati tidak boleh dikendalikan oleh ada atau tidaknya mukjizat.

Tidak pantas kita memaksa Sang Pencipta melakukan ini dan itu yang bukan kehendak-Nya. Sebenarnya, kita tidak perlu memusingkan ada atau tidaknya mukjizat.

Mengapa? Karena apabila Allah menilai mukjizat itu perlu, Dia tidak akan bertangguh mengadakannya di kehidupan kita.

Demikian Renungan Harian Kristen, Rabu 13 April 2022.***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x