Mengenal BrahMos, Diklaim Rudal Supersonik Tercepat Dunia, Dapat Belah Kapal Induk AS, Kapan Indonesia Beli?

- 12 Desember 2022, 23:01 WIB
BrahMos diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut India
BrahMos diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut India /Tangkap Layar NDTV/

Spekulasi Indonesia akan mengambil BrahMos telah mencuat sejak 2018. Kala itu, Menhan Prabowo datang ke New Delhi bertemu Menhan India Rajnath Singh membicarakan kerja sama pertahanan lebih erat bagi kedua negara.

India Times melaporkan jika ada kemungkinan ekspor BrahMos ke Indonesia pada kunjungan Prabowo tersebut. Sebenarnya Indonesia sendiri sudah punya saudara tua dari BrahMos yakni P 800 Oniks Yakhont.

Yakhont diketahui dioperasikan oleh TNI AL di KRI Oswald Siahaan yang memang platformnya mendukung dipasangi rudal sebesar itu.

Apa itu BrahMos?

Dikutip dari Naval Technology, BrahMos merupakan singkatan dari Brahmana-Moskwa. Ternyata rudal ini ada karena ia hasil kerja sama India-Rusia.

India memang sengaja ingin mengadopsi teknologi Rusia karena mereka membutuhkan sebuah wahana taktis melawan kapal induk China. Yang lebih keren, BrahMos dapat dioperasikan bukan hanya dari kapal, namun dapat ditembakkan dari bibir pantai dengan platform truk alias coastal defence.

Pertama kali dibuat pada 2001, BrahMos diuji coba di  Integrated Test Range (ITR), Chandipur, India. Sukses uji coba dari darat, BrahMos lalu diujicoba dari kapal perang INS Rajput pada Maret 2008.

Pada 5 September 2022, hasil uji coba BrahMos membuat bulu kuduk merinding karena rudal itu dapat menyentuh angka Mach 3.

Hal itu menjadikannya rudal supersonik tercepat di dunia. Sebagai informasi, kemampuan melaju supersonik ini amat berguna karena rudal dapat meliuk-liuk menghindari sergapan sistem pertahanan udara lawan.

India lalu membuat varian lain BrahMos yang dapat diluncurkan dari kapal selam pada 20 Maret 2013.

Masih belum puas juga, India sedang mengembangkan BrahMos-II dengan kemampuan hipersonik! Jika memang Indonesia memiliki rudal anti kapal dengan kecepatan hipersonik, maka jika ditembakkan ke kapal perang China yang kerap mengintai Natuna Utara, tentunya akan hancur berkeping-keping.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x