Pasca Tragedi Eril Kamil, Sungai Aare Swiss Kembali Telan Koban Jiwa

- 20 Juni 2022, 09:09 WIB
Sungai Aare, Bern Swiss
Sungai Aare, Bern Swiss /Reuters

BERITA SUBANG - Sungai Aare, Bern, Swiss kembali makan korban pasca  tragedi tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 26 Mei 2022.

Dilansir dari police.be.ch, menurut informasi dari polisi Bern, tepat sebelum pukul 18.45 kembali terjadi sebuah kecelakaan di Sungai Aare, pada 18 Juni 2022.

Seorang pria dan tiga wanita pergi berenang di air, namun nahas pria itu kemudian mengalami kesulitan saat berenang hingga akhirnya ia tenggelam di Sungai Aare.

Baca Juga: Cek Fakta, Liputan6 Sebut ‘Standing Party’ Saat Pemakaman Eril Kamil

Berdasarkan keterangan, pria berusia 59 tahun itu berhasil dievakuasi ke darat di dekat Altenbergstag,  namun nahas nyawanya sudah tidak tertolong.

Sungai Aare di Swiss memang memiliki daya tarik tersendiri hingga membuat para pengunjung ramai berdatangan.

Sungai Aare memiliki panjang sebesar 295 km, mengalir melewati Brienzersee dan Thunersee, lalu bertemu dengan sungai Rhein di dekat Kota Waldshut, Jerman

Banyak juga yang menganggap jika Sungai Aare memang memiliki kondisi arus yang cukup kuat.

Baca Juga: Wacana Legalkan Ganja untuk Kebutuhan Medis di Indonesia, Ini Kata Kepala BNN

Kendati begitu, Sungai Aare Swiss tercatat memang bukan baru-baru ini saja menelan korban jiwa.

Kabarnya 15 hingga 20 orang dinyatakan hilang di Sungai Aare setiap tahunnya.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Indonesia di Swiss, Muliaman Hadad saat proses pencarian Eril sedang dilakukan beberapa waktu yang lalu

"Insiden serupa (saat ini, red) kira-kira terjadi antara 15-20 kasus setiap tahun," kata Muliaman dalam konferensi pers yang disiarkan online, Sabtu, 28 Mei 2022.

 Baca Juga: Tolak Dukung Anies Baswedan, PSI: Tak Layak Jadi Penerus Jokowi

Meski banyak kasus terseret arus, Sungai Aare tetap menjadi pilihan warga yang ingin berenang

Namun, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pemerintah daerah sebenarnya telah melakukan banyak hal. Misalnya, memasang rambu-rambu atau menyajikan informasi di situs-situs milik pemerintah daerah.

 "Berapa suhunya, kita tidak perlu datang karena pemerintah sudah menyampaikan data dan informasi yang lengkap. Termasuk perkiraan arus yang rata-rata 180-220 m3/detik," katanya.

Dilansir dari bern.com, ada beberapa peraturan yang harus diikuti jika ingin berenang di sungai Aaree

Diantaranya, anak-anak harus diawasi orang tua jika ingin berada di dekat air dan pengunjung tidak dianjurkan berenang dengan perut kekenyangan atau bahkan benar-benar kosong.***

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x