Pengadilan India Putuskan Larang Penggunaan Hijab di Dalam Kelas

- 16 Maret 2022, 19:13 WIB
Larangan Hijab di Karnataka India
Larangan Hijab di Karnataka India /Tim Berita Subang 05/Berita Subang

Baca Juga: Khusus Penggemar Program India! Jadwal Zee Bioskop, Kamis 17 Februari 2022, Bharat, Gully Boy, Qubool Hai

Perdebatan penggunaan hijab di Karnataka dimulai pada Januari 2022. Ketika itu sebuah sekolah negeri di distrik Udupi, negara bagian India, melarang siswa yang mengenakan hijab memasuki ruang kelas. Larangan itu memicu protes oleh siswa Muslim dan diprotes balik oleh siswa Hindu.

Putusan pengadilan India ini dapat menjadi preseden bagi seluruh negara, rumah bagi 200 juta umat Muslim di India, yang merupakan 14 persen dari 1,35 miliar penduduk India.

Saat ini, tidak ada undang-undang atau aturan pusat tentang seragam sekolah di seluruh negeri, tetapi keputusan larangan penggunaan hijab di Karnataka dapat mendorong lebih banyak negara bagian untuk mengeluarkan pedoman tersebut.

Afreen Fatima, aktivis mahasiswa Gerakan Persaudaraan, sebuah kelompok Muslim, mengatakan putusan pengadilan “sangat mengganggu”.

“Ini secara yuridis menjatuhkan sanksi terhadap apartheid. Putusan ini akan menjadi preseden yang mengkhawatirkan dan semakin mendorong wanita Muslim keluar dari ruang pendidikan. Implikasinya akan dirasakan di semua negara bagian. Ini akan memberanikan ekstremis Hindu untuk merendahkan wanita Muslim di ruang publik,” katanya.

Banyak orang di Karnataka mengatakan gadis-gadis Muslim telah mengenakan jilbab di sekolah dan perguruan tinggi selama beberapa dekade, seperti yang dilakukan oleh umat Hindu, Sikh dan Kristen dengan simbol simbol masing-masing.

Syed Sarfraz, sekretaris negara bagian Karnataka dari Front Kampus India, sebuah kelompok mahasiswa Muslim, mengatakan keputusan pengadilan itu tidak konstitusional.

“Kami terkejut dengan pengadilan yang menyatakan bahwa hijab bukanlah praktik Islam yang esensial. Ini bukan hak mereka untuk memutuskan. Jilbab memiliki mandat yang jelas dalam Quran,” tegasnya.

Bulan lalu, Menteri Dalam Negeri federal Amit Shah mengatakan dia lebih suka siswa tetap mengenakan seragam sekolah daripada pakaian keagamaan apa pun.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x