Ini Alasan Kenapa Komunitas Internasional Perlu Lipatgandakan Pendanaan untuk Perubahan Iklim di RI

- 14 Desember 2020, 13:26 WIB
Ilustrasi demo perubahan iklim dan pemanasan global.
Ilustrasi demo perubahan iklim dan pemanasan global. /pexels/Markus Spiske

Acara tahun ini, yang ditunda hingga November 2021, ditujukan untuk menginventarisasi kemajuan sejauh ini dan menentukan jalan ke depan, terutama sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang menyebabkan perlambatan dan resesi ekonomi global.

UNDP Indonesia mengklaim telah bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia dalam berbagai masalah perubahan iklim.

Tahun ini, UNDP menghadirkan Climate Promise, yang merupakan inisiatif khusus untuk meninjau NDC, komponen utama Perjanjian Paris. Pemerintah Indonesia mempunyai target untuk mengurangi emisinya hingga 29 persen pada tahun 2030.

Baca Juga: Raker Kejaksaan RI, Jokowi: Kiprah Kejaksaan Adalah Wajah Pemerintah

Indonesia saat ini telah memanfaatkan sumber pendanaan non-tradisional untuk menutup kesenjangan pendanaan untuk mewujudkan komitmennya terhadap penanganan perubahan iklim.

"Dalam hal pendanaan iklim, dunia bisa belajar dari Indonesia sebagai negara yang telah merintis langkah-langkah untuk menggalang miliaran dolar untuk menutup kesenjangan yang cukup besar antara sumber daya publik yang tersedia dan pendanaan dan investasi iklim. UNDP bangga menjadi mitra Pemerintah Indonesia untuk memberikan solusi inovatif untuk pembiayaan iklim” ujar Norimasa Shimomura, Resident Representative UNDP Indonesia dalam sambutan pembukaannya.

Innovative Financing Lab UNDP telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat reformasi pendanaan iklim publik yang telah memungkinkan penerbitan obligasi hijau senilai 2,75 miliar Dolar AS melalui pendanaan Syariah.

Obligasi ini adalah sukuk hijau (obligasi Syariah) pertama di dunia dan telah menunjukkan bagaimana pendanaan inovatif dapat membantu mengatasi tantangan pendanaan - dan bagaimana investasi swasta dan publik dapat membantu memastikan masa depan rendah karbon yang berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah