IHSG Ditutup Melemah Sore Ini, Selasa, 2 Mei 2023, Terimbas oleh Risiko Pasar Terhadap Krisis Perbankan di AS

- 2 Mei 2023, 17:38 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini, Selasa, 2 Mei 2023, ditutup melemah
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini, Selasa, 2 Mei 2023, ditutup melemah /Situs foto ilustrasi gratis: PIXABAY /(PIX1861)/

BERITA SUBANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini, Selasa, 2 Mei 2023, ditutup melemah, seiring dengan meningkatnya risiko pasar terhadap potensi krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 0,76 persen atau sebesar 52,42 poin ke posisi 6.863,30.

Kelompok 45 saham unggulan, atau yang biasa disebut indeks LQ45, turun 0,64 persen, atau 6,14 ke posisi 955,60.

"Sentimen negatif market hari ini karena dipicu oleh peningkatan risiko pasar terhadap munculnya lagi isu krisis perbankan Amerika, dimana kali ini First Republic Bank menjadi bank terbaru asal AS yang berpotensi collapse, sehingga membuat JP Morgan melakukan langkah akuisisi terhadap bank tersebut agar efeknya tidak menjalar lebih lanjut ke sistem perbankan," kata Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Para pelaku pasar, kata Nicodimus, juga mengambil sikap wait and see menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting oleh The Fed yang pengumumannya akan dirilis pada Kamis, 4 Mei 2023, dini hari waktu Indonesia.

Sementara itu, di dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Selasa, mengungkapkan inflasi tahunan di Indonesia pada April 2023 tercatat sebesar 4,33 persen year-on-year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dua bulan sebelumnya.

Di Februari 2023 inflasi tahunan tercatat sebesar 5,47 persen (yoy) dan pada Maret 2023 tercatat sebesar 4,97 persen (yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan komoditas terbesar yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 adalah bahan bakar minyak dengan andil 0,91 persen, diikuti beras 0,37 persen, dan rokok kretek filter 0,21 persen.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks Sektoral IDX-IC, terdapat dua sektor yang meningkat paling tinggi, yakni sektor barang konsumen non primer dengan kenaikan 0,32 persen, diikuti sektor transportasi & logistik yang naik 0,17 persen.

Sementara itu, sembilan sektor terkoreksi ke bawah, dengan penurunan terdalam yakni pada saham di sektor energi, yang terkoreksi 3,01 persen.

Di tempat kedua, sektor kesehatan dan industri, masing-masing turun 2,10 persen dan 1,90 persen.

Saham yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah saham berkode DYAN (Pada PT Dyandra Media International Tbk), AMAN (PT Makmur Berkah Amanda Tbk), OBMD (PT OBM Drilchem Tbk), PRIM (PT Royal Prima Tbk) dan KKES (PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk).

Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni INTP (Indocement Tunggal Prakarsa), TBIG (Tower Bersama Infrastructure), COAL (PT Black Diamond Resources Tbk), BTPS (PT Bank BTPN Syariah Tbk), dan PTBA (PT Bukit Asam Tbk).

Pada penutupan perdagangan Selasa, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.402.254 kali transaksi. Ada 15,36 miliar lembar saham senilai Rp 10,23 triliun diperdagangkan. 

Menurut data statistik dari BEI, sebanyak 187 saham naik, 368 saham menurun, dan 177 tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, Bursa saham regional Asia sore justru menguat.

Indeks Nikkei menguat 34,70 poin atau 0,12 persen ke 29.157,90, indeks Hang Seng menguat 39,24 poin atau 0,20 persen ke 19.933,81, dan indeks Strait Times melemah 9,06 poin atau 0,28 persen ke 3.279,57.

***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x