Ini adalah tindak lanjut misi datang ke pasar nontradisional yang sebelumnya dilakukan di Uni Emirat Arab dan India.
"Setelah Arab Saudi, juga akan dilakukan misi dagang ke Eropa Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Amerika Latin.
Kalau kita ingin menjadi negara maju 2045 memang harus menguasai belahan dunia. Kalau kita tidak masuk sekarang tentu kita akan terlambat," ujar Zulkifli.
Baca Juga: Pemkab Subang Siapkan Lahan 161 Hektare untuk Kampus UPI
Selain upaya penjajakan pembukaan gerai ritel modern, Zulkifli dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Kerajaan Arab Saudi Majid Bin Abdullah Al Qasabi, pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi, pertemuan dengan Otoritas Pangan dan Obat-obatan (SFDA) Arab Saudi, serta pertemuan dengan Dewan Kerja Sama bagi negara Arab di Teluk (GCC).
Zulkifli juga dijadwalkan membuka kegiatan forum bisnis Indonesia-Arab Saudi dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) yang dihadiri oleh pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam kegiatan itu, Zulhas sekaligus menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi di Riyadh.
Sebanyak 24 pelaku usaha turut serta pada misi dagang ke Arab Saudi. Pelaku usaha tersebut terdiri atas sektor produk makanan dan minuman, perawatan tubuh dan kulit, arang, resin, dan aneka produk lainnya.
Selain pelaku usaha, misi dagang juga diikuti asosiasi pelaku usaha di antaranya Kadin Indonesia, Aspirasi Pengusaha Kreatif Indonesia (APKI), dan Kamar Entrepreneur Indonesia (Keind).