BERITA SUBANG - Ketua Satgas Waspasa Investasi (SWI) Tongam L. Tobing melihat bahwa tren jumlah platform investasi bodong atau ilegal yang ditutup setiap tahun sebenarnya telah mengalami tren penurunan.
“Hanya saja, jenis dan modus operasinya terus berkembang sehingga masyarakat tidak menyadarinya,” kata Tongam dalam diskusi virtual bersama media, Senin 21 Februari 2022.
Tongam menjelaskan bahwa modus terkini yang tengah menjadi sorotan, yaitu binary option, robot trading, dan pencatutan nama entitas resmi lewat media sosial.
Baca Juga: Sita BMW dan Jaguar, Bareskrim Kejar Aset Owner Blast Hingga Ke ‘Lobang Tikus’
Semuanya memiliki pendekatan yang berbeda untuk menjebak korban.
"Kita sudah menghentikan 634 platform perdagangan berjangka ilegal, termasuk binary option seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, serta platform lain sejenis," ujar Tongam
Binary option merupakan judi karena tidak ada perdagangan, maupun investasi, hanya tebak-tebakan dengan mempertaruhkan sejumlah uang.
Biasanya modusnya menawarkan pialang berjangka di luar negeri dan banyak menyasar lewat media sosial.
"Kami telah memanggil 5 afiliator atau influencer binary option yang sudah punya banyak followers dan minta supaya menghentikan promosi dan training trading, serta menandatangani surat pernyataan untuk menghapus semua konten terkait. Kami tidak berhenti di sini, tentu kami akan memverifikasi afiliator lainnya, karena semua kegiatan promosi mereka itu termasuk ilegal," kata Tongam.