Menko Airlangga Hartarto Prediksi Ekspor Komoditas Unggulan Tahun Ini Bakal Turun

12 Januari 2023, 18:44 WIB
Menko Airlangga Hartarto Prediksi Ekspor Komoditas Unggulan Tahun Ini Bakal Turun /Instagram/@airlanggahartarto_official

 BERITA SUBANG-Pemerintah Indonesia memproyeksikan nilai ekspor pada tahun 2023 tumbuh sebesar 12,8 persen.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 11 Januari 2023.

Angka itu melambat dibandingkan pertumbuhan ekspor 2022 yang mencapai 29,8 persen, tetapi menurut Menko Perekonomian proyeksi itu ditetapkan dengan asumsi nilai basis yang sudah tinggi.

 Baca Juga: Pemprov Sulbar Ekspor Bungkil Sawit ke Thailand

"Kita memproyeksikan pertumbuhan ekspor tahun ini melambat daripada tahun lalu, karena basisnya sudah naik tinggi," kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan pers seusai mengikuti Rapat Terbatas tentang Ekspor dan Investasi yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.

Sementara untuk impor 2023 diproyeksikan naik sebesar 14,9 persen setelah tumbuh 29,4 persen pada 2022.

Menko Airlangga Hartarto menjelaskan perlambatan tersebut tidak lepas dari pengamatan perkembangan perekonomian global yang diproyeksikan pertumbuhannya menurun.

Baca Juga: Ayah Vanessa Khong Divonis Empat Tahun Penjara Terkait TPPU Kasus Binomo

 "Kita lihat beberapa pertumbuhan (ekonomi) akan juga ada perbaikan terutama di China di region ini, dan Indonesia juga masih diproyeksikan positif," kata Menko Airlangga.

Pasalnya Indonesia termasuk dalam sejumlah negara dengan tingkat resiliensi karena ketergantungan dengan ekspornya relatif rendah ataupun berkontribusi kurang dari 50 persen.

Menko Airlangga Hartarto menyebutkan Indonesia berada pada tingkat kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 45 persen, lebih baik dibandingkan Jepang yang mencapai 47 persen, tapi di bawah Brazil (40 persen), China (39 persen), dan Amerika Serikat (28 persen).

 Baca Juga: Venna Melinda Dianiaya, Verrell Bramasta Unggah Momen Haru

Ketergantungan ekspor di bawah 50 persen sekaligus membuktikan bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran negara dengan pasar domestik yang kuat.

Perlambatan juga diproyeksi terjadi pada pertumbuhan perdagangan Indonesia, yang tahun 2022 mencapai 3,5 persen, sementara untuk tahun 2023 ini diperkirakan hanya satu persen.

Menko Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa nilai perdagangan ekspor Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai 268 miliar dolar AS dengan setidaknya tiga komoditas utama penyokong yakni besi dan baja, energi fosil, dan minyak kelapa sawit mentah (CPO) yang membukukan neraca perdagangan positif.

"Bahkan batu bara bisa mengkompensasi impor daripada minyak, sehingga (neraca perdagangan) kita di bidang energi ini positif sebesar hampir 6,8 miliar dolar AS secara year to date, sedangkan iron and steel 29 miliar dolar AS, dan CPO sekitar 30 miliar dolar AS," kata dia. 

Sementara untuk tujuan ekspor, lanjutnya, negara-negara tradisional masih memiliki pangsa pasar tertinggi. China sampai November 2022 menyumbang 57,7 miliar dolar AS, diikuti Amerika Serikat  sebesar 26,1 miliar dolar AS, India sebesar 21,6 miliar dolar AS, dan Jepang  mencapai 21,1 miliar dolar AS.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler