Induk Perusahaan TikTok dan Pico, ByteDance, Mengumumkan Kolaborasi dengan Qualcomm untuk Perangkat XR

- 3 Maret 2022, 15:47 WIB
Qualcomm akan berkolaborasi dengan ByteDance, induk perusahaan dari TikTok dan Pico, untuk pembuatan perangkat XR.
Qualcomm akan berkolaborasi dengan ByteDance, induk perusahaan dari TikTok dan Pico, untuk pembuatan perangkat XR. /Dok. Tangkapan layar YouTube Qualcomm/

BERITA SUBANG - Di acara Mobile World Congress yang diadakan di Barcelona (MWC 2022) pada pekan ini, ByteDance dan Qualcomm mengumumkan kolaborasi mereka untuk pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak XR.

ByteDance adalah raksasa teknologi Cina yang berada di balik platform media sosial TikTok. Tahun lalu mereka mengakuisisi Pico, sebuah startup Cina yang meluncurkan headset VR mandiri pertama setahun sebelum Oculus Go. Model terbaru Pico yaitu Neo 3 Pro, memiliki spesifikasi yang mirip dengan Quest 2 dari Meta tetapi tidak dijual ke konsumen barat.

Qualcomm sendiri mendesain chipset seluler yang menggerakkan sebagian besar smartphone Android saat ini dan headset VR mandiri termasuk Meta, HTC, dan Pico.

"Kami berkolaborasi pada perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengaktifkan ekosistem XR global dan mengembangkan “eta jalan perangkat XR menggunakan platform Snapdragon XR," ujar CEO Qualcomm, Cristiano Amon. Perusahaan juga menggambarkan hubungannya dengan Meta sebagai kemitraan.

Sedangkan CEO ByteDance, Liang Rubo, menyatakan bahwa mereka sangat senang dengan kenyataan bahwa mereka akan bekerja sama dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan peta jalan teknologi untuk memungkinkan ekosistem Pico. "Kami menantikan perangkat Pico masa depan kami yang ditenagai oleh platform pengembang Snapdragon Spaces XR," jelasnya.

Sementara Meta mengembangkan perangkat lunak pelacakannya sendiri untuk perangkat Quest, dengan Snapdragon Spaces Qualcomm menawarkan teknologi inti ini kepada pembuat perangkat yang memasuki ruang AR dan VR, membiarkan mereka fokus pada perangkat keras dan konten.

Baik Quest dan Snapdragon Spaces menawarkan pelacakan posisi, pelacakan tangan, dan jangkar spasial, tetapi Spaces melangkah lebih jauh dengan fitur-fitur canggih seperti deteksi bidang, pengenalan gambar, meshing spasial, oklusi, dan pemahaman pemandangan.

Kemitraan ini dapat memungkinkan ByteDance untuk mengikuti Meta, setidaknya dalam jangka pendek, dengan memanfaatkan teknologi Qualcomm yang ada. Namun masih belum jelas apakah ByteDance benar-benar berniat untuk bersaing di pasar konsumen barat, atau hanya akan berfokus di pasar domestik.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x