Qualcomm dan Microsoft Secara Resmi Mengumumkan Kolaborasi Mereka untuk Memasuki Metaverse

- 6 Februari 2022, 16:55 WIB
CEO Qualcomm Cristiano Amon mengumumkan kemitraan bersama Microsoft untuk pengembangan smart glasses dalam melangkah lebih jauh ke metaverse.
CEO Qualcomm Cristiano Amon mengumumkan kemitraan bersama Microsoft untuk pengembangan smart glasses dalam melangkah lebih jauh ke metaverse. /Dok. Twitter @JimHarris/

BERITA SUBANG - Sama seperti yang diumumkan di Consumer Electronics Show 2022 (CES 2022), sejumlah teknologi yang dirancang untuk mendorong kehadirannya di pasar otomotif, perusahaan chipset raksasa Qualcomm Technologies juga telah melangkah ke metaverse, mengumumkan kemitraan dengan Microsoft untuk memperluas dan mempercepat adopsi augmented reality (AR) di sektor perusahaan.

Kedua perusahaan percaya pada masa depan metaverse, dan Qualcomm Technologies mengatakan bahwa mereka mulai bekerja dengan Microsoft di beberapa inisiatif untuk mendorong ekosistem, termasuk mengembangkan chipset AR khusus untuk memungkinkan gelombang baru smart glasses AR yang hemat daya dan ringan untuk menghadirkan kaya dan pengalaman yang mendalam.

Disampaikan langsung oleh CEO Qualcomm, Cristiano Amon, juga dalam siaran pers resmi Qualcomm, dalam Berita Gadget Terkini perusahaan memiliki rencana untuk mengintegrasikan perangkat lunak seperti Microsoft Mesh dan Snapdragon Spaces XR Developer Platform.

"Kolaborasi ini mencerminkan langkah selanjutnya dalam komitmen bersama kedua perusahaan terhadap XR dan metaverse," kata Hugo Swart, wakil presiden dan manajer umum XR, Qualcomm Technologies, Inc.

Kolaborasi ini akan memanfaatkan pengalaman dan keahlian Qualcomm Technologies yang ada dalam komputasi spasial dan apa yang dikatakan perusahaan adalah keinginan mereka untuk menciptakan pengalaman transformatif untuk generasi berikutnya dari perangkat AR saat bisnis menuju ke metaverse.

"Tujuan kami adalah untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain untuk bekerja bersama mengembangkan masa depan metaverse – masa depan yang didasarkan pada kepercayaan dan inovasi," tambah Rubén Caballero, wakil presiden perusahaan mixed reality di Microsoft.

Berita itu datang tepat ketika para pakar industri AR telah mencatat bahwa satu aspek yang kurang mendapat perhatian adalah situasi hukum mengenai metaverse, khususnya seputar bagaimana dunia baru peluang VR dan AR, serta solusi hybrid akan menciptakan keunikan dan pertanyaan hukum yang tak terduga serta tantangan dalam pembuatan peraturan.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: Qualcomm


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x