CEO Qualcomm Cristiano Amon Buka Suara Mengenai Snapdragon 8 Gen 2 dan Kekurangan Pasokan Chipset Global

- 19 Januari 2022, 15:03 WIB
Cristiano Amon, CEO dan presiden Qualcomm angkat bicara tentang kekurangan chipset yang sedang terjadi secara global.
Cristiano Amon, CEO dan presiden Qualcomm angkat bicara tentang kekurangan chipset yang sedang terjadi secara global. /Dok. Instagram @Qualcomm/

BERITA SUBANG - Qualcomm adalah salah satu pembuat chipset terbesar di dunia, yang mana produknya dapat ditemukan di sejumlah besar perangkat baik smartphone, tablet, hingga komputer, dan yang mengontrol sebagian besar paten di bidang 4G dan juga 5G.

Namun, posisi perusahaan di pasar smartphone saat ini agak terguncang dan telah kehilangan keunggulan dari MediaTek, dan jajaran prosesor andalannya tidak dapat melampaui ke level chipset Bionic dari Apple.

Melalui wawancaranya dengan The Verge, Presiden dan CEO Qualcomm Christiano Amon berbicara tentang bagaimana perusahaan akan berkembang lebih jauh, berapa lama kekurangan chipset akan berlangsung, dan bagaimana dengan Snapdragon 8 Gen 2.

Menurutnya, pasar chipset saat ini sedang melalui salah satu krisis terdalam dan paling serius. Ini merupakan tantangan dan membantu banyak orang menyadari betapa pentingnya prosesor dan seberapa matang industri semikonduktor dibutuhkan.

Qualcomm sendiri telah melakukan segalanya untuk mengatasi situasi dengan sistematis dan secara signifikan meningkatkan pasokan chipset mereka. Menurutnya, masih terjadi kekurangan chipset, tetapi pada paruh pertama pertama tahun 2022 ini situasinya akan berubah menjadi lebih baik. Menurutnya, tahun 2023 akan menjadi tahun di mana pasokan akan dapat menutupi permintaan.

Christian Amon menegaskan bahwa Qualcomm tidak memiliki pabrik sendiri, di mana perusahaan telah mengambil alih desain dan konstruksi chipset dan mengalihdayakannya ke perusahaan lain seperti TSMC, Samsung, Global Foundries, SMIC, dan UMC.

Pada saat yang sama, Qualcomm juga secara aktif berinvestasi dalam penciptaan industri semikonduktor dan teknologi baru seperti konektivitas 6G dan kemunculannya diharapkan akan terjadi setidaknya pada tahun 2030.

CEO Qualcomm tersebut mengatakan bahwa ia menganggap mengubah penamaan chipset smartphone yang telah dilakukan merupakan keputusan yang benar dan seimbang. Perubahan penunjukan digital tiga digit ditentukan oleh keinginan untuk menyederhanakan persepsi produk, yaitu, tidak perlu mengidentifikasi prosesor dengan angka.

Ini menandakan para calon pembeli hanya perlu mengetahui generasinya dan tahun depan kita akan melihat generasi kedua dari chipset unggulan dari Qualcomm yaitu Snapdragon 8 Gen 2. Cristiano Amon menegaskan bahwa taktik menghadirkan chipset unggulan baru setiap tahun akan tetap tidak berubah.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah