Tencent Berencana untuk Melangkah ke Dunia Metaverse dengan Mengakuisisi Black Shark dari Xiaomi

- 10 Januari 2022, 19:42 WIB
Tencent berencana untuk melangkah ke dunia Metaverse dengan mengakuisisi Black Shark sebagai penyedia perangkat keras.
Tencent berencana untuk melangkah ke dunia Metaverse dengan mengakuisisi Black Shark sebagai penyedia perangkat keras. /Dok. tencent.com | blackshark.com/

BERITA SUBANG - Tencent dikabarkan ingin melangkah ke dunia Metaverse dan berencana untuk mengakuisisi salah satu perusahaan smartphone gaming terbesar saat ini yaitu Black Shark.

Hal ini disampaikan melalui situs di Cina, 36 Krypton, yang menyatakan bahwa apabila akuisisi ini berhasil, Black Shark akan digabungkan ken dalam grup bisnis yang dikepalai oleh Ren Yuxin selaku COO dari Tencent saat ini.

Black Shark sendiri didirikan pada tahun 2017 lalu dan didani oleh Xiaomi dan menurut informasi yang diberikan oleh Tianyancha di Cina, Tianjin Venture Capital Industrial Co., Ltd, yang sepenuhnya dimiliki oleh Xiaomi, adalah pemegang saham utama yang memegang 46,4 persen dari Black Shark Technology.

Sejak didirikan, Black Shark telah meluncurkan empat generasi smartphone gaming dan apabila akuisisi ini berhasil, Tencent akan berperan untuk menyediakan konten di mana Black Shark akan menjadi penyedia perangkat keras dan beralih sepenuhnya untuk merakit perangkat virtual reality (VR).

Hal ini merupakan hal yang wajar, sama seperti halnya ketika Facebook mengakuisisi Oculus yang saat ini sedang merintis serta menggembar-gemborkan Metaverse, Snapchat yang mengakuisisi WaveOptics Ltd, hingga ByteDance (induk perusahaan TikTok) yang mengakuisisi Pico, seluruhnya untuk melangkah lebih jauh ke dunia VR.

Tencent sendiri sebelumnya telah melakukan kolaborasi dalam merilis smartphone gaming Black Shark dan menghasilkan Black Shark 3 Tencent Edition dan menjadi smartphone pertama yang memiliki RAM sebesar 16GB.

Xiaomi mungkin saja melepas Black Shark mengingat persaingan smartphone gaming saat ini termasuk ketat dengan iQOO dari Vivo, ROG Phone dari Asus, serta smartphone Legion dari Lenovo. Xiaomi sendiri selama ini telah sukses dalam segmen smartphone kelas atas mereka serta smartphone kelas menengah ke bawah dalam merek Redmi.

Namun, apabil akuisisi ini menjadi kenyataan, kemungkinan pengembangannya akan berjalan relatif lambat mengingat manufaktur smartphone masih memiliki kekurangan dalam algoritme serta teknologi VR dibandingkan tim profesional VR saat ini, namun tidak mustahil untuk mengejar ketinggalannya di mana teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat.

***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x