Network
BERITA SUBANG - Perusahaan chipset asal Taiwan, MediaTek, secara resmi memperkenalkan chipset unggulan terbaru mereka yang dinamakan Dimensity 9000 pada konferensi Summit mereka.
Dimensity 9000 dari MediaTek berhasil menjadi chipset pertama di dunia yang dibangun dengan fabrikasi 4nm dan chipset ini juga menjadi yang pertama untuk memiliki dukungan untuk konektivitas Bluetooth 5.3.
MediaTek Dimensity 900 memiliki dukungan untuk konektivitas 5G sub06GHz dan memiliki 1 inti utama Cortex-X2 dengan kecepatan clock hingga 3,05Hz, 3 inti menengah Cortex-A710 dengan kecepatan clock hingga 2,85GHz, serta 4 inti hemat daya Cortex-A510 dengan kecepatan clock hingga 1,8GHz.
Ini didukung dengan penyimpanan RAM LPDDR5X yang memiliki kecepatan hingga 7.500Mbps yang ditujukan untuk smartphone, dan chipset ini memiliki cache sebesar 14MB yang diklaim MediaTek meningkatkan performa hingga 7 persen dan konsumsi bandwidth 25 persen, bila dibandingkan dengan cache sebesar 8MB.
Pada pengujian benchmark yang dilakukan di platform Geekbench, Dimensity 9000 berhasil melampaui skor flagship Android saat ini (kemungkinan Qualcomm Snapdragon 888) dan mencetak skor yang dapat menyaingi flagship 2021 yang kemungkinan adalah chipset A15 Bionic terbaru dari Apple.
Dari segi grafik, MediaTek Dimensity 9000 ditenagai GPU Mali-G710 dengan 10 inti dan juga terdapat raytracing SDK yang ditujukan untuk para pengembang membawa peningkatan secara visual untuk mendekati performa grafik dari tingkat LC.
Di atas kertas, prosesor sinyal pencitraan (ISP) dari Dimensity 9000 dapat menangkap video beresolusi 4K HDR dari tiga kamera secara bersamaan, di mana MediaTek menjelaskan bahwa ini dapat dicapai dengan menangkap tiga eksposur secara bersamaan dari tiga kamera, masing-masing melalui salah satu dari tiga ISP, dapat memroses total 270 frame per detik untuk menghasilkan video HDR 18-bit 4K.
Tidak hanya itu, ISP dari MediaTek Dimensity 900 juga memiliki dukungan untuk sensor kamera hingga resolusi 320MP. MediaTek juga mengklaim bahwa Dimensity 9000 lebih unggul dari Google Tensor dalam performa Artificial Intelligence atau AI.
