Huawei Dikabarkan Mencari Perusahaan Pihak Ketiga untuk Mendesain Smartphone Mereka karena Larangan dari AS

- 17 November 2021, 19:23 WIB
Huawei dilaporkan sedang mencari perusahaan untuk lisensi desain smartphone mereka karena larangan dari Amerika Serikat.
Huawei dilaporkan sedang mencari perusahaan untuk lisensi desain smartphone mereka karena larangan dari Amerika Serikat. /Dok. blog.huawei.com/

BERITA SUBANG - Huawei sampai saat ini masih merasakan dampak dari larangan Amerika Serikat terhadap bisnis smartphone mereka dan menurut berita terbaru, perusahaan dilaporkan sedang mencari perusahaan lain untuk lisensi desain smartphone mereka untuk ke depannya.

Berita terbaru ini dilaporkan oleh Bloomberg, di mana Huawei mempertimbangkan perusahaan pihak ketiga juga untuk memperoleh akses untuk komponen penting untuk smartphone mereka.

Salah satu perusahaan yang dikabarkan menjadi pertimbangan Huawei adalah China Postal and Telecommunication Apppliances Co. (PTAC) serta TD Tech Ltd. Sebagai catatan, unit Xnova dari PTAC telah menjual seri smartphone nova dari Huawei melalui platform online mereka.

Dengan langkah ini, Huawei masih memiliki kesempatan untuk bersaing di dalam bisnis smartphone setelah larangan AS membuat mereka tidak memiliki akses untuk membuat chipset di Taiwan Semiconductor Manufaturing Co. (TSMC), aplikasi-aplikasi Google, serta modem 5G dari Qualcomm.

Sejak larangan dari Amerika Serikat ini berlangsung, penjualan Huawei dikabarkan menurun secara terus-menerus dalam empat kuartal pada tahun 2021 ini.

Huawei telah menjual anak perusahaan mereka, honor, sekitar satu tahun lalu dan membuat perusahaan ini terbebas dari larangan AS dan dapat membeli komponen dari Qualcomm serta menggunakan aplikasi-aplikasi Google di smartphone mereka.

Bloomberg melaporkan bahwa mereka belum mendapatkan penjelasan resmi dari pihak-pihak terkait, di mana Huawei menolak untuk berkomentar, sedangkan PTAC dan TD Tech dikabarkan tidak menjawab email dan panggilan mengenai hal ini.

***

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah