Qualcomm dan Unisoc Mengalami Peningkatan di Pangsa Pasar Chipset, MediaTek dan Exynos Mengalami Penurunan

26 Februari 2022, 17:31 WIB
Qualcomm masih berada di bawah MediaTek untuk pangsa pasar chipset di kuartal keempat tahun 2021 meskipun mengalami kenaikan. /Dok. Qualcomm/

BERITA SUBANG - Pasar chipset pada smartphone tumbuh sebesar 5 persen pada kuartal terakhir tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 sebelumnya.

Kekurangan komponen dan pasokan chipset secara global dan permintaan pasar yang berubah memiliki efek yang menarik pada berbagai vendor.

Dilaporkan melalui Counterpoint, MediaTek dalam Berita Gadget Terkini tetap bertengger di posisi puncak meskipun turun dari 37 persen menjadi 33 persen.

Para analis menjelaskan bahwa dengan vendor smartphone menimbun dengan unit tambahan sebagai tindakan pencegahan terhadap kekurangan chipset.

Pasokan terbukti cukup stabil dan mereka memiliki lebih dari yang mereka butuhkan, sehingga pengiriman lebih rendah di kuartal keempat.

Dimensity 9000 yang merupakan chipset terbaru dan tercanggih dari MediaTek dan permintaan yang lebih tinggi untuk smartphone 5G akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Laporan pangsa pasar chipset smartphone di kuartal keempat tahun 2021 masih ditempati MediaTek di peringkat teratas.

Terdapat peringatan di mana TSMC menaikkan harga baru-baru ini dan dampaknya pada harga chipset sudah mulai terasa. Meski begitu, prakiraan mengatakan bahwa 2022 ini akan menjadi tahun yang baik bagi MediaTek.

Qualcomm memiliki kuartal yang kuat, tumbuh hingga 30 persen, naik sebesar 33 persen dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2020. meskipun tidak dapat memperoleh chipset sebanyak yang diinginkan dari pabrik mitranya.

Perusahaan memprioritaskan chipset Snapdragon unggulan perusahaan dengan margin tinggi dan juga berhasil meningkatkan pasokan dengan chipset sumber ganda.

Satu area di mana Qualcomm tidak tertandingi adalah pasar modem 5G di mana perusahaan menguasai 76 pangsa pasar, naik dari 63 persen di tahun sebelumnya.

Ini didorong oleh permintaan yang tinggi untuk iPhone 12 dan iPhone 13 yang menggunakan modem Qualcomm bersama dengan chipset Apple A, serta penjualan yang kuat dari seri smartphone unggulan Android.

Sementara chipset Exynos dari Samsung bertahan di tempat ketiga hingga saat ini, dimana pada tahun 2020 lalu mereka bahkan dapat mengungguli chipset Bionic dari Apple.

Tetapi cabang smartphone Samsung sedang merumuskan kembali jajaran produknya dan chipset Exynos turun menjadi hanya 4 persen di pangsa pasar.

Perlu menjadi catatan bahwa di kuartal keempat dan seri terbaru Galaxy S22 yang ditenagai dengan Snapdragon 8 Gen 1 di sebagian besar negara sekarang mungkin akan memiliki dampak yang cukup besar juga.

Unisoc mengalami pelonjakan lebih dari dua kali lipat pangsa pasarnya dalam setahun hingga 11 persen dan tidak mengejutkan, mengingat chipset mereka mendukung berbagai smartphone baik dari Honor, Realme, Motorola, ZTE, Tecno, Infinix, hingga Samsung.

HiSilicon memiliki hasil paling mengecewakan, di mana analis Counterpoint mengatakan bahwa stok chipset mereka hampir habis dan memiliki masalah besar dengan pembuatan chipset baru dan kini Huawei yang merupakan klien terbesarnya harus beralih ke chipset Qualcomm yang terbatas pada konektivitas 4G.

***

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Counterpoint

Tags

Terkini

Terpopuler