Kementerian Kominfo Tempuh Langkah Simultan untuk Menciptakan Ketangguhan Digital

1 September 2021, 15:51 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate (kiri atas) dan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kanan atas) dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Wilayah Jawa Bara pada hari Selasa, 31 Agustus 2021. /Dok. Kominfo/

BERITA SUBANG - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan akselerasi transformasi digital nasional melalui empat sektor strategis yang berlangsung secara simultan.

Hal ini dilakukan dalam rangka optimasi teknologi digital dalam mendukung aktivitas sehari-hari dan untuk memperkuat ketangguhan digital, terutama dalam masa pandemi Covid-19.

Empat sektor strategis atau empat pilar penting ini antara lain menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital atau infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), melaksanakan pemerintahan digital atau digital governance, memanfaatkan dan menguasai digital ekonomi nasional, serta membangun masyarakat digital.

Menkominfo menyatakan bahwa keempat hal ini tidak bisa diprioritaskan satu dengan lainnya, namun perlu dilakukan secara simultan atau bersama-sama sebagai pilar utama pembangunan digital.

Menkominfo Johnny G. Plate menyampaikan hal ini dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Wilayah Jawa Barat yang berlangsung secara daring dari Jakarta pada hari Selasa, 31 Agustus 2021.

Menteri Johnny menyatakan bahwa infrastruktur digital ini juga menjadi prasyarat utama reformasi pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. 

Infrastruktur digital ini juga penting dikarenakan akan memperkecil gap nasional di dunia digital dan tidak akan ada yang ketinggalan informasi.

Infrastruktur digital ini menurut Menkominfo Johnny G. Plate juga harus diimbangi dengan tersedianya pembangunan masyarakat dalam memanfaatkan potensi digital.

Mengutip pernyataan Presiden Jokowi bahwa pembangunan SDM yang memadai dan berkualitas harus dilakukan agar masyarakat siap dalam memanfaatkan hadirnya internet sekaligus menangkis dampak-dampak negatif yang kemungkinan akan muncul.

Indonesia Makin Cakap Digital

Kementerian Kominfo meluncurkan program Indonesia Makin Cakap Digital dan dibagi dalam tidga tingkatan, yaitu basic skillsintermediate skills, dan advanced skills, di mana pada tingkat basic skills dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Pelatihan dasar ini diharapkan Menkominfo dapat menjangkau 12 setengah juta masyarakat terliterasi pada tahun ini dan progrm ini akan ditindaklanjuti secara lebih masif. Target dari program ini adalah dengan jumlah yang sama pada tahun 2022, 2023, dan 2024 atau akhir periode pemerintahan, 50 juta masyarakat bisa terjangkau.

Pada tingkat menengah atau intermediate skills dilakukan melalui program Digital Talent Scholarship (DTS), di mana Kominfo menyediakan beasiswa atau pelatihangratis bagi 100.000 milenial di Indonesia dengan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat maupun para sarjana-sarjana baru yang berijazah untuk mengambil bagian dalam peningkatan kecakapan digital tingkat menengah.

Menkominfo juga menyampaikan bahwa ekosistem digital nasional baik dari perusahaan global teknologi, e-commerce, dan mitra-mitra kerja lainnya juga perlu mengambil bagian di dalamnya.

Pada tingkat lanjut atau advanced skills dilakukan melalui Program Digital Leadership Academy (DLA) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi digital bagi C-Level atau level pimpinan di sektor privat maupun sektor pemerintahan.

Program DLA ini terbuka atau disediakan untuk sekitar 300 peserta setiap tahunnya dengan bentuk kualifikasi seperti kepala-kepala dinas di pemerintah daerah untuk menunjang pengembangan dari smart city untuk menyiapkan digital policies yang memadai di daerah-daerah dan pelaku-pelaku industri digital yaitu para startup founders.

Dalam Program DLA sendiri Kementerian Kominfo telah melakukan kolaborasi dengan sejumlah universitas besar atau ternama di dunia diantaranya University of Singapore, Tsinghua University di Beijing China, Oxford Internet Institute di Inggris, dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler