Api yang Masih Menyala di Rest Area KM 86 B Tol Cipali Diberi Perisai, ESDM: 'Itu Bukan dari Pipa Pertamina'

- 27 April 2023, 23:40 WIB
/Dok. Astra Tol Cipali/

BERITA SUBANG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan fenomena semburan api yang keluar di Rest Area Tol Cikopo-Palimanan KM 86 B di Subang bukan disebabkan karena adanya kebocoran pipa gas PT Pertamina.

Menurut Iwan Sukma Gumilar, Penyelidik Bumi Muda Bidang Sumber Daya Migas Pusat Survei Geologi, wilayah utara Jabar banyak yang memiliki lapangan migas.

"Fenomena yang terjadi ini dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang ke luar dari permukaan di daerah ini,” kata Iwan Kamis, 27 April 2023.

Kata Iwan, pihaknya bakal mengambil sampel gas dari area semburan api tersebut dengan tujuan untuk mengetahui jenis gas yang muncul. Hal tersebut dilakukan apabila situasi telah kondusif.

Menurut Iwan, ada dua jenis gas yang diduga menjadi penyebab semburan api itu, yakni gas biogenic atau thermogeni.

"Penyebab terjadinya kebocoran gas ini sendiri belum bisa dipastikan karena harus diselidiki lebih lanjut penyebab berkurangnya tekanan," ungkapnya.

Begini upaya pemadaman api

Kobaran api yang masih menyala di KM 86 B membuat Kapolres Subang AKBP Sumarni sibuk.

Ia harus memastikan tidak ada korban jiwa akibat hal tersebut dan dirinya turut melakukan pemantauan bersama pihak terkait.

Kapolres memimpin rapat gabungan dengan pengelola Astra Tol Cipali, BPBD Subang, Pertamina EP, PT PGN dan pihak terkait lainnya untuk menanggulangi kobaran api tersebut.

"Kita sudah meminta agar dalam 14 hari  ke depan sudah bisa ditanggulangi sesuai teknis pada rapat tadi,” kata AKBP Sumarni kepada wartawan.

Saat memberi penjelasan, ia didampingi Bidang Kedaruratan BPBD Subang Komara Nugraha.

Sumarni menjelaskan hasil pemaparan di dalam rapat, diantaranya terkait upaya pemadaman api yang menyembur ada kemungkinan dipilih salah satu dari dua metode, yaitu filling atau capping.

Namun, berdasarkan hasil rapat teknis lintas sektor, disepakati penanggulangan akan dilakukan dengan metode capping.

"Metode capping yakni menutup sumur dengan capping dan menyalurkan aliran gas ke tempat yg lebih aman," kata Sumarni.

Kobaran api diberi perisai

Selanjutnya spesifikasi teknis akan dirancang oleh tim Pertamina EP dan pelaksanaannya akan dilakukan oleh tim Astra Intra Toll Road-Cipali.

Sedangkan terkait penutupan Rest Area sendiri, tergantung situasinya hanya sementara, dan ini tetap tertutup.

Agung Prasetyo, Direktur Operasional Astra Tol Cipali menyatakan pihaknya telah memasang pagar perisai spandex untuk melokalisir area yang terdampak.

"Sejak semalam, kami sudah memasang pagar perisai spandex mengelilingi area foodcourt sepanjang 156 meter dari lokasi terdekat sumber api," kata Agung dalam keterangan tertulis hari ini.

Pemasangan pagar perisai spandex dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan Polres Subang, Polda Jabar, Damkar, BPBD, dan Pertamina.

Bahkan, bila diperlukan, Astra Tol Cipali akan mencari tenaga ahli terkait dengan proses pemadaman, sesuai hasil koordinasi dan rekomendasi pihak – pihak terkait.

Agung pun memastikan kalau Semburan api di Rest Area KM 86 Tol Cipali dipastikan bukan berasal dari galian sumur bor baru, karena ia menyebut pihaknya tidak pernah melakukan penggalian sumur bor baru di Rest Area 86 B Tol Cipali.

"Asal semburan api itu dipastikannya berasal dari sumur bor eksisting yang biasa digunakan untuk kebutuhan operasional sehari – hari di Rest Area KM 86 B Tol Cipali," kata Agung.

Astra Tol Cipali telah bekerja sama, bersama pihak terkait lain, masing – masing Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran Subang, Polres Subang, Polda Jabar, juga dibantu tim Pertamina.

***

Ikuti berita kami melalui Google News

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x