Kuasa Hukum Danu Ungkap Dugaan Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Siapa Pelaku yang ada di Sketsa?

- 3 Februari 2022, 13:33 WIB
Kasus pembunuhan Subang terus bergulir. Muhammad Ramdanu alias Danu Subang dan rumah  korban Tuti dan Amel.
Kasus pembunuhan Subang terus bergulir. Muhammad Ramdanu alias Danu Subang dan rumah korban Tuti dan Amel. /Kolase Antara/Antara

BERITA SUBANG - Kuasa hukum Muhammad Ramdanu alias Danu, Acmad Taufan Soedirjo mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah merilis sketsa wajah pelaku pembunuh Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).

Taufan mengatakan hal ini menunjukkan suatu kemajuan dalam mengungkap kasus rajapati yang telah merenggut nyawa ibu dan anak di Subang ini.

Berdasarkan pernyataan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa pelaku yang ada di sketsa bukan  merupakan bagian dari saksi.

"Jika pelaku adalah orang luar maka ini adalah suatu progres yang baik menurut kami," kata Achmad Taufan dalam perbincangannya bersama Heri Susanto di video yang tayang di kanal Youtube Yahya Mohammed.

Dalam video yang diunggah pada 13 Januari 2022 lalu, Taufan mengatakan jika tersangka bukan bagian dari para saksi yang telah diperiksa, maka polisi harus segera menangkap sehingga dapat mengungkap motif pembunuhan ini.

Menurut Taufan jika pelaku dari luar (bukan bagian dari para saksi) berdasarkan analisis pihaknya, mereka (pelaku) tidak punya tedensi apa-apa.

"Tidak punya dendam, tidak punya ikatan asmara. Yang penting dia diperintahkan melakukan eksekusi. Mainkan, nah dia langsung mempersiapkan semuanya dari beberapa bukan sebelumnya dipelajari, sampai pada hari H-nya untuk melakukan eksekusi," ungkap Taufan.

Lebih lanjut Taufan mengatakan yang menjadi permasalahan adalah kelompok eksekutor bisa masuk ke dalam rumah korban melakukan aksi kejinya itu perlu juga ditelusuri.

"Siapa yang memudahkan mereka karena pintu maupun jendela tidak ada yang rusak, dan tidak ada barang berharga lain yang hilang kecuali handphone milik Amel. Tidak ada indikasi ini perampokan," tegas Taufan.

Berdasar hasil otopsi dokter forensik Mabes Polri Kombes Dr. dr. Sumi Hastry menyatakan bahwa yang pertama dibunuh adalah Tuti Suhartini.

"Ini sudah hilang itu asumsi tentang asmara. Sudah hilang itu," kata Taufan.

Taufan menduga bahwa ada motif lain di balik pembunuhan Tuti dan Amel yang harus diselediki oleh pihak kepolisian.

"Ketika motif (pembunuhan Tuti dan Amel) ini sudah ketemu saya yakin polisi juga akan relatif mudah untuk mengungkap perkara ini," tutur dia.

 Karena lanjut Taufan, eksekutor bisa .udah masuk ke dalam rumah korban dan leluasa melakukan aksi kejinya itu dengan santai tidak kecurigaan apa-apa, dari jam berapa sampai jam berapa.

"Nah ini kan perlu polisi dalami betul," lanjutnya.

Dengan dirilisnya sketsa wajah pelaku dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), polisi harus mendalami lagi apa yang menjadi penyebab pelaku melakukan pembunuhan itu.

"Siapa yang suruh, siapa yang mensponsori atau siapa yang bayar. Dari situ nanti ketahuan lagi ini dari ujungnya masalahnya apa," tambahnya.

Kepolisian kata Taufan sudah bisa menilai, jika pelakunya bukan bagian dari 69 saksi yang telah diperiksa berarti pelaku tidak punya tendenskr apa-apa dan hanya menjalankan tugas dari seseorang yang menyuruh mereka.

"Jadi menurut kami pembunuhan ini sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Sudah dipelajari, sudah direncanakan, sudah diarahkan," kata Taufan.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna," imbuhnya.

Dia pun berharap Polda Jabar bisa segera mengungkap kasus rajapati Tuti dan Amel di Subang ini.

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x