Ketika Fakta Baru Menyudutkan Yosef, Mungkinkah Ia Menjadi Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak Di Subang?

- 6 Oktober 2021, 05:59 WIB
Keanehan keterangan Yosef diulas di sini
Keanehan keterangan Yosef diulas di sini /Abdul R Ghania/Tangkapan layar/Youtube/

BERITA SUBANG - Kasus pembunuhan pembunuhan ibu dan anak di Subang yang telah mengegerkan tidak hanya warga Subang tapi juga publik di Indonesia, telah memasuki lebih dari 1 bulan sejak kasus ini dilaporkan.

Misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang ditengarai ada keterlitan pihak lain yang memiliki kepentingan lebih besar, namun publik kini terfokus dengan Yosef (Yosef Subang), ayah dari Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini yang ditemukan tak berbusana di mobil mewah di kediamannya. 

Ada banyak perkembangan penyelidikan diantaranya terungkapnya fakta baru yang semakin menyudutkan Yosef, yang disorot oleh pakar hukum. Ada yang mencurigai Yosef mengetahui rencana aksi keji tersebut namun tak berbuat apa-apa.

Namun, tuduhan tersebut, masih merupakan tuduhan tanpa didukung oleh pernyataan penegak hukum dan masih bersifat spekulasi banyak pihak.

Sebelumnya ada juga keanehan ketika seorang psikolog ternama menyempatkan diri datang ke lokasi, namun ia akhirnya menghapus video analisanya di Youtube. Ada apa?

Publik di Indonesia, memang masih cepat tergiring oleh banyak narasi, maupun spekulasi mistis yang menyebabkan fokus akar masalah pembunuhan keji tersebut justru semakin berbelok.

Apakah si dalang, atau kelompok tertentu yang merencanakan aksi keji tersebut justru tersenyum karena kebenaran semakin jauh? Berikut analisa dari pakar hukum dan keterangan para penegak hukum.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih mengatakan akan fokus menemukan fakta baru untuk dapat menetapkan tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Yosef kok bersihkan darah di rumah?

Banyak fakta baru terungkap, diantaranya salah seorang saksi bernama Suparman alias Ujang sempat mengaku memergoki Yosef membersihkan darah di rumah yang menjadi TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Anehnya, keterangan Suparman diralat Yosef dan ia mengatakan membersihkan rumah yang berantakan.

Fakta lain yang terungkap adalah Yosef di hari kejadian pada 18 Agustus 2021 pukul 07:24 WIB sempat menelpon Amel, namun tak ada jawaban.

Menurut pengakuan Yosef, dirinya sempat menduga Amel diculik saat sebelum mendatangi Polsek Jalancagak. Mengapa ia berasumsi demikian padahal belum melihat TKP?

Ada juga pengakuan Yosef datang ke rumah saat Mimin sudah tidur dan Yosef memasak nasi goreng di rumah Mimin. Namun, keterangan ini justru bertentangan dengan keterangan Mimin. Bagaimana bisa?

Lagi-lagi praktisi hukum Ricky Vinando getol angkat suara dengan mengungkapkan bahwa banyak fakta baru tersebut justru membuat Yosef makin dicurigai.

Kok Yosef bersihkan TKP?

Menurut Ricky Vinando keterangan saksi Suparman yang diralat Yosef makin memberatkan posisi Yosef.

Ia mengatakan karena Yosef terang-terangan mengakui membersihkan TKP yang seharusnya sama sekali tak boleh dilakukan dengan alasan apapun juga. 

Yang lebih mencurigakan untuk Ricky adalah Yosef diduga menyiram darah di lantai rumah diduga kuat menggunakan ember besar warna biru besar yang ada di belakang mobil berisi dua mayat.

Berdasarkan keterangan saksi Suparman dan saksi Pak RT Dede, kondisi di TKP dalam rumah banyak genangan darah bercampur air. Pemandangan horor ini terlihat mulai dari kamar Amel, dapur, dekat pintu belakang, ruang tamu hingga lantai yang tak jauh dari mobil yang menjadi saksi bisu pembantaian dua wanita yang mayatnya ditelanjangi tersebut.

Jenazah pembunuhan ibu dan anak tersebut, yang tak berbusana, ditemukan di dalam bagasi mobil Toyota Alphard yang terparkir di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

Polisi menegaskan tidak ada rudapaksa atau perkosaan kepada para korban.

"Pengakuan Yosef membersihkan semuanya patut diduga membersihkan bekas-bekas kejahatan. Kan dari keterangan awal saksi Suparman saja telah membuktikan ada lagi alat bukti petunjuk yang kuat dan saling bersesuaian dengan keadaan Yosef di TKP yang mengaku membersihkan semuanya. Membersihkan semuanya harus dibuat genangan," kata Ricky.

"Adanya persesuaian keadaan antara adanya genangan darah bercampur air di belakang mobil berisi mayat dengan keadaan di dalam rumah TKP yang juga banyak genangan darah bercampur air lalu Yosef mengaku membersihkan semuanya, ada pembersih lantai juga," papar Ricky.

Ricky: Jadikanlah Yosef tersangka!

"Itu alat bukti petunjuk sesuai Pasal 188 KUHAP, alat bukti petunjuk itu keadaan karena ada persesuaian dengan telah terjadinya tindak pidana di TKP ditambah dengan banyak darah di jaket Yosef, itu alat bukti petunjuk yang sangat kuat. Ini saya menganalisa sesuai KUHAP, telah ditemukan adanya banyak persesuaian keadaan. Sudah terlalu banyak persesuaian keadaan yang satu dengan tindak pidana tersebut. Jadikan Yosef sebagai tersangka," kata Ricky melalui keterangan tertulis, Senin 4 Oktober 2021.

Ricky juga menganalisa alat bukti petunjuk lainnya, yakni terungkap fakta medis bahwa jarak kematian korban pertama dengan korban kedua berjarak lima jam. Hal tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan forensik tersebut yakni alat bukti petunjuk berupa surat yang dibuat dokter forensik.

Di saat sidang biasanya jika dokter forensik dihadirkan maka keterangannya menjadi alat bukti keterangan ahli.

"Di bagian belakang jaket Yosef ada banyak darah, saksi Suparman memergoki Yosef menyiram darah di TKP dan melihat banyak genangan darah bercampur air di lantai rumah bagian dalam dan luar TKP, saksi Pak RT juga melihat itu. Saksi Suparman dan Saksi Pak RT adalah saksi berantai sebagaimana Pasal 185 ayat 4 KUHAP yang dikenal sebagai kettingbewijs dan sangat tak lazim perbuatan membersihkan TKP pembunuhan," ulasnya.

"Polisi pun saat olah TKP melihat banyak genangan darah yang sampai ada di dekat pintu belakang rumah. Yosef yang mengaku membersihkan semuanya, keadaan itu tak bisa dilepaskan dari keadaan Yosef di TKP dan hasil autopsi pertama kepala korban yang mengalami luka berat sampai tulang tengkorak kepala patah akibat digebuk pakai papan pencuci baju. Saya tidak menuduh tapi secara hukum sudah ada begitu banyak keadaan yang saling bersesuaian dengan tindak pidana yang terjadi di TKP. Pasal 184 KUHAP dan Pasal 188 KUHAP sudah terpenuhi pada Yosef. Segera tersangkakan Yosef dan Mimin. Yosef jadi saksi mahkota, supaya peran Mimin bisa dibuka, Yosef karena tak mungkin Yosef mau sendirian menghadapi sangkaan Pasal 340 KUHP ini," tegasnya.

"Jadi, saran saya kepada penyidik jangan ragu-ragu lagi, alat bukti sudah cukup, naikkan saja status Yosef dari saksi sebagai tersangka dan jadikan Yosef sebagai saksi mahkota. Karena sudah terlalu banyak alat bukti petunjuk yang mengarah kepada diduga Yosef. Saksi Suparman saat ke TKP melihat Yosef diduga menyiram darah banyak genangan darah campur air, pak RT juga lihat banyak genangan darah, bahkan Yosef mengaku membereskan semuanya karena berantakan, berarti Yosef sudah merusak TKP."

Ricky bahkan berani mengatakan yang dilakukan Yosef diduga melanggar Pasal 221 ayat 2 KUHPidana karena hal tersebut mengakibatkan sulitnya penyidikan karena diduga dia telah menghilangkan bekas-bekas kejahatan di TKP dengan membersihkan semua yang berantakan.

Mau tunggu lebaran kuda?

"Itu juga tindak pidana. Kalau masih berat 340 dahulukan saja 221 ayat 2 KUHPidana. Mengapa dia membersihkan semuanya di TKP? Itu kan sama saja melenyapkan bekas kejahatan. Harusnya seberantakan apapun kondisinya, dia tak boleh membersihkan TKP, harusnya dia membiarkan darah itu, tapi kenapa harus membersihkan semuanya?" tambahnya.

Lanjutnya, berdasarkan Pasal 1 angka 14 KUHAP, tersangka juga bisa merupakan seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan, patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

Ricky menegaskan tersangka itu bisa juga karena keadaannya.

"Sampai lebaran kuda, kita tak akan pernah bisa menemukan saksi yang melihat langsung peristiwa pembunuhan, karena ini TKP-nya di dalam rumah, sudah pasti saat pembunuhan dilakukan semua pintu rumah ditutup, baik pintu depan dan belakang, apalagi kejadiannya rentang pukul 00:00 WIB - 05:00 WIB, makanya bisa sangat santai dan tenang setelah korban dihabisin, lalu dua mayat dimandikan," ujarnya.

"Kalau bisa ada saksi yang melihat ada pembunuhan di dalam rumah, ini namanya pertunjukan atau pelakunya masih amatiran, pelakunya bodoh. Minimal 2 alat bukti sesuai Pasal 183 KUHAP sudah terpenuhi dalam kasus ini, malahan ada 4 alat bukti yaitu alat bukti keterangan saksi, keterangan ahli, surat dan petunjuk. Alat bukti saksi terdiri dari keterangan saksi Suparman, keterangan saksi Pak RT dan keterangan saksi Yosef sendiri. Alat bukti keterangan ahli bisa berupa ahli psikologi, psikiatri, kriminologi, ahli forensik dan ahli hukum pidana. Alat bukti surat disini adalah hasil otopsi yang menegaskan kematian selisih 5 jam dan alat bukti petunjuk tentang banyak persesuaian di TKP dengan keadaan Yosef," ungkapnya.

Ricky mencontohkan kasus-kasus Pasal 340 KUHPidana dimana pelakunya tetap bisa dijatuhkan vonis pidana penjara meski tak ada saksi yang melihat pembunuhan terjadi.

Kasus Jessica bisa jadi contoh

Ricky mencontohkan dalam kasus Jessica, tidak ada saksi yang melihat Jessica membunuh Mirna, tapi tetap saja sekalipun tak ada bukti tersebut, Jessica divonis 20 tahun penjara menggunakan alat bukti keterangan ahli dan petunjuk berupa surat-surat termasuk CCTV.

Adalah fakta tak terbantahkan 70 menit setelah kematian Mirna, sample lambung negatif sianida dan tidak ada bercak warna merah mudah pada sekujur tubuh Mirna.

Ricky mengatakan penyidik juga seharusnya percaya diri dengan alat bukti keterangan ahli, surat dan banyaknya petunjuk termasuk keterangan saksi Suparman, saksi Pak RT dan saksi Yosef sendiri.

Ricky mengulang penekanan analisanya, dengan menegaskan keterangan awal saksi Suparman yakni Yosef diduga menyiram darah ini diperkuat Yosef yang mengaku membersihkan semuanya karena berantakan.

Pernyataan tersebut adalah bukti petunjuk terkuat selain darah di jaket Yosef yang berdasarkan hasil Labfor dan cocok dengan DNA adalah darah Amelia dan ibunya.

Kurang kuat apa lagi buktinya?

Sehingga Ricky pun mempertanyakan kurang kuat apa lagi alat-alat bukti tersebut. Dirinya juga menyarankan agar polisi memeriksa perut Yosef karena menurutnya ada suatu keganjilan apabila Yosef selalu memegangi perut.

Ricky juga menjelaskan bagaimana cara darah bisa menempel di jaket Yosef.

"Saran saya kepada Bareskrim Polri agar perut Yosef diperiksa saja, karena sering kali Yosef memegangi perutnya. Ada apa itu? Kesakitan atau kekeyangan abis makan atau kenapa? Kan ibu Amel tewas dibunuh saat tidur, sehingga banyak genangan darah yang masih kental, karena bagian kepala yang digebuk pakai papan pencuci baju. Sedangkan Amel saat peristiwa berdarah terjadi memberikan perlawanan," papar Ricky.

Ilustrasi perlawanan Amel ketika akan dibunuh

Menurut Ricky, ia membayangkan Amel melawan, diduga terhadap Yosef ayahnya sendiri, dan diduga ada sesuatu mengena dan menghantam bagian perut Yosef karena Yosef sering memegangi perut.

Amel yang melawan diduga dikejar Yosef dan atau bersama Mimin, dan atau bersama eksekutor atau tanpa eksekutor, jadi periksa perut Yosef, Amel melawan makanya jaket Yosef sampai terkena darah pada bagian belakang, demikian ungkap hipotesa Ricky.

Ia menambahkan hanya ada dua cara bagaimana cara darah korban bisa menempel di jaket Yosef.

Pertama, bisa jadi Yosef sempat terjengkang lalu terlentang di lantai yang banyak darah istrinya, menyebabkan jaket belakang banyak bercak darah dan atau kepala Amel sempat menempel di jaket bagian belakang milik Yosef.

Ricky sangat mempertanyakan mengapa bisa darah istri anaknya menempel dan membekas di jaket bagian belakang Yosef?

"Tak mungkin kan Yosef tiduran di atas genangan darah? Jadi ini petunjuk lagi Yosef diduga terlibat," bebernya.

Dirinya juga mempertanyakan pernyataan pengacara Yosef, bahwa Yosef membuka jaket dan menaruh jaket di kursi depan, sebagai pembelaan yang tidak ada logika hukumnya.

"Karena bagaimana tiba-tiba jaket Yosef jadi berdarah semua bagian belakang? Dugaan saya Yosef sempat terjengkang dan terlentang akibat adanya perlawanan dari Amel yang sempat melawan.Tapi apapun itu sudah keluar hasil Labfor yaitu argumentasi saya yang terbukti, darah di jaket Yosef adalah darah Amelia dan ibunya, cocok dengan hasil Labfor dan tes DNA," jelasnya.

Yosef orang terakhir bertemu korban

Ricky mengingatkan satu hal yang tidak boleh dilupakan, yakni Yosef diduga orang terakhir yang bertemu korban, dan ini bertepatan dengan jaketnya yang berdarah dan dia memberereskan TKP.

Ricky bingung mengapa Yosef yang awalnya hanya mau ambil stik golf tapi ternyata justru membersihkan lantai di TKP.

Alasan Yosef mau mengambil stik golf justru makin diragukan lagi, kata Rikcy.

Kemudian terkait dengan adanya fakta baru yang juga terungkap adalah Yosef di hari kejadian pada 18 Agustus 2021 pukul 07:24 WIB sempat menelpon HP Amel namun tak ada jawaban, dan sebelumnya Yosef mengaku sempat menduga Amel diculik saat sebelum mendatangi Polsek Jalancagak yang baru dilakukan pada pukul 07:35 WIB.

Ricky kemudian menganalisa keterangan Yosef sendiri di awal kejadian saat memberikan keterangan kepada media baru kemudian mendatangi Polsek Jalancagak.

"Yosef saat itu memberikan keterangan, 'ancur, mungkin ini ada pembunuhan di rumah, takut.. takut, udah itu langsung lapor ke Polsek.' Lalu sekarang beda lagi keterangannya Yosef menduga ada penculikan Amel. Bagaimana logikanya dalam satu waktu bersamaan sebelum ke Polsek Jalancagak memberikan 2 keterangan yang berbeda. Kenapa tak bilang penculikan diawal kasus, kenapa saat itu kepada wartawan bilang ancur mungkin ada pembunuhan?" bilangnya.

Ricky menunjuk adanya bukti log telepon Yosef menelpon Amel pada jam 07:24 WIB.

Ia merasa polisi perlu mengaitkan dengan keterangan awal bahwa yang bersangkutan pulang pagi-pagi mau mengambil stik golf, lalu sampai rumah, rumah berantakan dan banyak darah lalu dia mendatangi saksi Suparman.

Saksi menyusul kemudian mengakui melihat Yosef sedang menyiram darah menggunakan air kemudian. Hal ini ditimpali Yosef membereskan semua yang berantakan, padahal di awal kejadian justru Yosef mengatakan bahwa mungkin telah terjadi pembunuhan.

"Apa arti dari semua itu? Jangan fokus Yosef menelepon Amel jam 07:24 WIB karena diduga sebagai untuk mengalihkan perhatian yang diduga telah disiapkan sejak awal. Karena kalau tak demikian, mengapa awalnya hanya mau ambil stik golf malah kemudian Yosef nekat dan bablas membersihkan TKP yang berantakan?" tandasnya

Kemudian, Ricky juga masih menemukan ketidaksesuaian keterangan Yosef dengan istri mudanya Yosef, Mimin.

Buat nasi goreng katanya, kok beda dengan keterangan Mimin

Menurut keterangan Yosef, ayah beristri muda ini datang ke rumah Mimin pada 17 Agustus pukul 21.30 WIB dan posisi istri mudanya sudah tidur. Kemudian Yosef membuat nasi goreng sendiri, masak di dapur, setelah itu dia tidur.

"Tetapi, keterangan Mimin mematahkan keterangan Yosef karena malam itu saat Yosef datang, Mimin sedang menonton TV dan Mimin tak ada bilang Yosef sampai rumah ada bikin nasi goreng. Itu logis, karena tak mungkin Yosef belum makan sebelum Yosef meninggalkan TKP sekitar jam 21:00 WIB. Memangnya jam berapa Yosef biasa makan di rumah yang jadi TKP? Tak ada lagi saksi soal itu. Jadi untuk dua itu aja Yosef diduga bohong, bagaimana dengan yang lainnya?" jelas Ricky.

"Mimin logis soal nonton TV, karena pukul: 20:19 WIB, Mimin bertanya ke Yosef, 'mau pulang atau enggak', lalu dijawab Yosef, 'akan pulang, sebentar'. Dan ternyata benar pulang jam 21:30 WIB. Jadi tak logis Mimin tidur duluan, pasti menunggu Yosef karena sudah tahu suaminya pasti datang. Nungguin dulu siapa tahu dikasih jatah 1 ronde. Tapi saya meragukan Yosef tetap ada di rumah Mimin sampai minimal jam 05:00 subuh, karena bercak darah di jaket Yosef dan Yosef membersihkan TKP yang berantakan itu pijakan dugaan hukum saya," tutupnya.

Polisi memang telah memastikan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah orang terdekat yang mengenal baik korban, namun hingga saat ini belum menetapkan tersangka.

Aliran dana yayasan, Yosef ternyata tak bergaji

Ada juga perihal penyidikan Mabes Polri yang juga sudah mengarah ke aliran dana Yayasan milik Yosef. Polisi disebut sedang menyelidiki yayasan milik keluarga Yosef.

Meskipun Yosef, suami Tuti, diketahui sebagai pemilik yayasan Bina Prestasi Nasional, ternyata ia sama sekali tak mendapat gaji sepeserpun dari Yayasan. Hal ini diungkap anak lelakinya Yoris.

Polisi mencurigai rekening yang dipegang oleh Amelia Mustika Ratu dan sedang menyelidiki rekening Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut. Akankah hal ini menguak hal lebih besar?

Siapa yang membesarkan yayasan tersebut, atas alasan apa pengelolaan uang yayasan dipindah ke keluarga Tuti?

Keterangan polisi, saat ini rekening tersebut masih diblokir untuk penyelidikan lebih lanjut. Banyak pihak menduga investigasi di rekening tersebut akan membuka siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Diungkapkan Yoris, Yosef mengaku sangat ingin mengelola kembali Yayasan tersebut lantaran ia ingin memastikan karyawannya bergaji. Ternyata, adalah istrinya si Tuti yang memutus penghasilan Yosef di Bina Prestasi Nasional.

Meskipun yayasan itu milik Yosef, Tuti justru menyuruh Amel untuk mengendalikan penghasilan Yosef karena Yosef dianggap sering menghambur-hamburkan uang.

Banyak keanehan belum terungkap namun publik sebaiknya bersabar menunggu semua bukti sah di hadapan hukum Negara Republik Indonesia.

Informasi berita terkini kami dapat diakses melalui Google News, lebih mudah dan cepat. 

***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah