Targetkan 5000 Petani Milenial Jabar, Ternyata baru Capai 600 orang

- 7 Juni 2021, 16:39 WIB
Program Petani Milenial masih terus dikembangkan Gubernur Ridwan Kamil guna memenuhi kuota yang ditargetkan.
Program Petani Milenial masih terus dikembangkan Gubernur Ridwan Kamil guna memenuhi kuota yang ditargetkan. /dok. @petanimilenialjabar/

BERITA SUBANG - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Yunandar mengritisi program Petani Milenial yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat.

Menurutnya, Program Petani Milenial belum menunjukkan pertumbuhan yang siginifikan dari skema yang ditargetkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dari target menciptakan 5000 Petani Milenial sejak dilaunching beberapa bulan lalu, hanya 600 orang yang telah terdapat pada data peserta Program Petani Milenial.

Yunandar mempertanyakan klaim Gubernur Ridwan Kamil terkait teknologi infus yang dikatakan hasil panennya hingga diekspor ke Singapura.

Informasi tersebut disoroti karena Ridwan Kamil mengunggah postingan di akun media sosialnya, menyembut teknologi infus pertanian dilakukan Petani Milenial mebuahkan panen berlimpah hingga diekspor.

Bahkan program itu jadi solusi menciptakan kondisi ketahanan pangan.

Berbalik dengan pernyataan Gubernur Ridwan Kamil, Yunandar menyebut para petani tersebut justru malah kebingungan menunggu kelanjutan Program Petani Milenial yang tak kunjung tiba.

Yunandar memperoleh keterangan dari dua petani yang terdaftar dalam Program Petani Milenial di kawasan pertanian Lembang, Bandung.

Kedua petani menyebut bahwa ekspor hasil pertaniannya telah mulai diekspor jauh sebelum program yang digagas Gubernur Ridwan Kamil datang.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x