BERITA SUBANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Subang, Jawa Barat menimbulkan kerugian di 21 kecamatan yang memaksa warganya harus meninggalkan rumah untuk bernaung di tempat pengungsian.
Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang tercatat 42.084 KK dengan 129.535 jiwa menjadi korban banjir Subang yang terjadi sejak 7 Februari 2021 sehingga menimbulkan 3 korban meninggal dan 1 warga hilang.
Pemerintah Kabupaten Subang sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor sejak 8 Ferbuari 2021 lalu, dan kondisi tersebut berlaku hingga 21 Februari 2021.
Namun, seiring berhentinya guyuran hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Subang dalam dua hari terakhir ini membuat kondisi Subang mulai berangsur pulih.
Hingga Kamis malam 11 Februari 2021 angka pengungsi banjir Subang di sejumlah tempat pengungsian darurat sudah mulai berkurang menjadi 2.255 KK atau 7.650 jiwa.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Subang telah merilis laporan sejumlah dampak yang ditimbulkan banjir Subang.
Tercatat 110 desa mengalami kerugian terdampak banjir Subang di 21 kecamatan meliputi wilayah Kecamatan Pamanukan, Blanakan, Sukasari, Legon Kulon, Subang, Cibogo, Dawuan, Cipeundeuy, Cipunagara, Pabuaran, Patokbeusi, Tambakdahan, Pusakanagara, Pusakajaya, Compreng, Pagaden, Binong, Sagalaherang, Ciater,dan Cisalak.