Empat Puluh Tahun Terpisah di Bekasi, Nenek Manis Minta Tolong Mencari Tiga Anaknya di Subang Rindu Bertemu

- 12 Februari 2021, 03:20 WIB
Nenek Manis (60) mencari dan rindu bertemu dengan ketiga anaknya buah pernikahan dengan Udin warga Pagaden, Subang setelah terpisah lebih dari 40 tahun di Bekasi
Nenek Manis (60) mencari dan rindu bertemu dengan ketiga anaknya buah pernikahan dengan Udin warga Pagaden, Subang setelah terpisah lebih dari 40 tahun di Bekasi /\Foto Riki Sopyan\/



BERITA SUBANG - Naluri seorang ibu menumpahkan kasih sayangnya kepada anak harus dipendam lebih dari empat puluh tahun lamanya oleh seorang Nenek Manis (60) warga Bekasi yang pernah berjodoh dengan suami asal Pagaden, Subang.

Dorongan kuat naluri keibuannya saat ini ingin sekali mencari anak-anaknya karena rindu bertemu dengan ketiga buah hatinya yang terpisah selama empat puluh tahun untuk menumpahkan kerinduan dan kasih sayang Nenek Manis. 

Nenek Manis minta tolong dan bantuan dari pembaca Berita Subang sehingga dapat menemukan anaknya.

Tak terbayangkan bagaimana perasaan seorang ibu ketika secara tiba-tiba dan terpaksa harus kehilangan tempat untuk mencurahkan kasih sayang kepada darah daging yang selama sembilan bulan ia kandung, dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun.

Bukan hanya satu, bahkan Nenek Manis harus rela terpisah dengan tiga anak sekaligus!

Baca Juga: Sedih, Ibu Prajurit TNI Asal NTB yang Gugur Ditembak KKSB di Papua Ingin Lihat Wajah Anaknya Tuk Terakhir Kali

Hal itu membuat Riki Sopyan warga Kampung Tengkurak Banteng, Desa Karangjaya, Kecamatan Pebayuran, Bekasi yang masih kerabat Nenek Manis tergugah perasaanya untuk membantu Nenek Manis dengan mengunggah keinginan Nenek Manis di Grup Facebook Pusaka Info (Gerbang Informasi Subang).

Saat dikonfirmasi tim Berita Subang, Riki Sopyan membenarkan postingan tersebut, bahkan memberikan kesempatan Berita Subang langsung berbicara dengan Nenek Manis.

"Iya pak, saya udah 40 tahun belum ketemu anak-anak sampai sekarang," kata Nenek Manis dengan suara bergetar kepada Berita Subang melalui sambungan selular milik kerabatnya Riki Sopyan, Kamis malam (11 Februari 2021).

"Tolong ya Pak. Tolong temukan anak saya ya Pak," nada sedih mulai terdengar dari suara Nenek Manis.

Keheningan sempat menjeda beberapa saat percakapan Nenek Manis dengan Berita Subang.

"Jadi dulu anak-anak itu dibawa oleh bapaknya dari rumah anak bibi saya di Kampung Pisangan Bekasi," lanjut Nenek Manis suaranya terdengar terbata-bata menahan kesedihan saat harus mengingat kembali kenangan pahit ketika harus rela terpisah dengan tiga buah-hatinya.

"Saat itu saya tidak tahu," ucap Nenek Manis terdengar tangisnya pecah!

Beberapa menit pembicaraan terhenti, Berita Subang biarkan Nenek Manis meluapkan kesedihan dengan isak dan cucuran air mata Nenek Manis yang telah memasuki usia senja itu.

Baca Juga: Innalillahi! Yusril Ihza Mahendra Sampaikan Berita Duka, Almarhumah Ibu yang Baik Hati

Kemudian terdengar kembali Nenek Manis melanjutkan cerita kenangan pedihnya.

"Jadi saat itu, bapaknya anak-anak datang dari Jakarta menjenguk anak-anak ke Pisangan Bekasi. Kebetulan saat itu saya sedang tidak ada (dirumah). Nah ketika pamit pulang dia malah ambil anak-anak dibawa dia. Saudara saya gak bisa bilang apa-apa. Nggak bisa menghalangi karena yang bawa anak-anak itu kan bapaknya," terang Nenek Manis di sisa isakan tangisnya kepada Berita Subang.

Lalu Nenek Manis pun menyebutkan nama anak-anak yang kala itu masih lucu-lucunya dan sangat membutuhkan belaian kasih dari seorang ibu.
Anak pertamanya yang saat itu masih hitungan dibawah enam tahun, yakni anak pertamanya laki-laki bernama Sukarya lalu disusul dengan kedua adik perempuan Sukarya bernama Ida dan Dae.

"Dulu saya pernah dengar anak-anak katanya dibawa bapaknya ke rumah kontrakannya yang punya Ibu Wati di bilangan Pedongkelan Kapuk Muara, Jakarta bersama istrinya.
Itu yang saya tahu terakhir kalinya" kata Nenek Manis.

"Tolong ya Pak, saya pengen ketemu. Sudah lama sekali.
Dimana sekarang mereka? Apa udah nikah apa belom?" ucap Nenek Manis penuh dengan asa dan harapan dapat melepas kerinduannya yang telah Nenek Manis pendam lebih dari 40 tahun.


Sebelumnya berpuluh tahun lalu masa muda Nenek Manis sempat berjodoh dengan lelaki yang bernama Udin warga Kampung Babakan Pendil, Desa Sukamulya (dulu masih menjadi wilayah Desa Kamarung), Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Nenek Manis sempat tinggal di Pagaden untuk beberapa lama saat baru memiliki buah hati pertamanya Sukarya, saat itu di tempat tersebut di Ketuai oleh RW yang disapa Wak Enong. Dalam ingatan Nenek Manis tempat tersebut tidak jauh dari pasar.

Udin yang menjadi suaminya Nenek Manis saat itu bekerja menjadi pekerja bangunan di Jakarta, dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara asli penduduk Pagaden, Subang. Kakak pertama Udin seorang laki-laki bernama Maja sementara dua kakak perempuan Udin bernama Acih dan Erum.

Pada satu masa, ketika perkawinan mereka sudah membuahkan tiga anak yang lucu-lucu, karena satu dan lain hal akhirnya Nenek Manis dan suaminya memutuskan untuk bercerai. Jadilah ketiga anak tersebut diputuskan untuk ikut Nenek Manis kembali ke kampung halamannya di Kampung Pisangan, Desa Karangjaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

Udin sendiri tetap bekerja sebagai pekerja bangunan di Jakarta hingga akhirnya terjadi peristiwa yang merenggut kasih sayang antara seorang ibu dan ketiga anaknya tersebut seperti cerita diatas.***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah