Network
BERITA SUBANG - Ada yang mengejutkan yang disampaikan oleh Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dokter Maxi.
Berbicara kepada Aksara Jabar, dokter Maxi memaparkan angka jumlah orang dengan HIV/AIDS di Subang mencapai 2.260 orang hingga Oktober.
Dari jumlah tersebut, dokter Maxi mengatakan Subang Kota termasuk daerah yang paling banyak ODHA. Mengapa? Karena hal ini dipicu oleh praktek prostitusi online.
Ia menjelaskan meski di Subang Kota tidak tampak ada warung remang-remang, yang biasa di identikkan sebagai tempat transaksi prostitusi, namun ada trend baru yakni, melalui smartphone.
Baca Juga: Ngeri! Seekor Harimau Sumatera Masuk Permukiman Warga dan Tidur Dipinggir Jalan
"Paling banyak penderita HIV/AIDS di Kecamatan Subang, walaupun Kota Subang tidak terlihat tempat warung remang-remang akan tetapi transaksi seks lewat online," terangnya seperti dikutip Aksara Jabar pada artikel tanggal 2 Desember 2020.
Ia menuturkan prostitusi online ini yang paling berbahaya, bahkan banyak melibatkan hubungan sesama jenis baik laki-laki dengan laki-laki atau gay, serta perempuan dengan perempuan atau lesbi.
Untuk menekan prevalensi jumlah pengidap HIV/AIDS, dr Maxi mengatakan pihaknya aktif melakukan kampanye 'program 3 zero' artinya 3.0, yang artinya:
1. Tidak ada khasus baru
2. Tidak ada kematian HIV dan AIDS,
3. Tidak ada lagi diskriminasi, dan stigmatisasi terhadap orang HIV dan AIDS.
Ketika ditanya kapan hal tersebut dapat tercapai? Dokter Maxi menjawab:
"Kapan itu bisa tercapai? kita ancang-ancangnya di tahun 2030 zero HIV/ AIDS," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Aksara Jabar dengan judul Gawat! Prostitusi Online Marak di Subang, Penanggulangan oleh Polres Subang Belum Kelihatan
(https://aksarajabar.pikiran-rakyat.com/Yoga Aditya)
***
