Saling Serang di Medsos, Pengamat Nilai Ruang Publik Sudah Tercemar Aksiologi Komunikasi

- 15 November 2020, 21:06 WIB
Pengamat Komunikasi Emrus Sihombing
Pengamat Komunikasi Emrus Sihombing /

Berita Subang - Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menilai menyikapi fenomena komunikasi di dunia maya sangat disesali, pasalnya masih ada komunikasi di ruang publik terutama lewat media sosial yang masih jauh dari harapan.

"Ruang publik masih terus tercemar dengan adanya isi pernyataan yang belum sejalan dengan aksiologi komunikasi. Bahkan tidak jarang terjadi seolah saling 'bersaut-sautan' satu dengan lain," ujar Emrus kepada Beritasubang.pikiran-rakyat.com, Jakarta, Minggu, 15 November 2020.

Kominikolog Indonesia itu pun menilai sejak munculnya sosial media hingga saat ini, ruang publik masih terus dicemari dengan adanya dialektika komunikasi yang belum mengindahkan komunikasi beradab.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh komponen bangsa, sangat baik kita tetap saling koreksi dan mengkritik satu dengan yang lain, namun harus tetap dalam koridor komunikasi beradab di ruang publik agar kita terhindar dari kemungkinan darurat komunikasi di ruang publik saat ini maupun ke depan bagi gererasi muda berikutnya," imbuhnya.

Sebab, kata dia ruang publik merupakan milik bersama, milik tokoh masyarakat, milik murid Sekolah Taman Kanak-kanak, mililik pelajar, milik mahasiswa, dan milik generasi berikutnya.

"Singkatnya, milik kita bersama. Bukan hanya milik orang yang melontarkan pesan di ruang publik," papar dia.

Dosen Universitas Pelita Harapan itu menambahkan dengan kemajuan teknologi saat ini, sudah mendesak untuk dilakukan pengelolaan komunikasi publik secara serius dan menjadi program utama serta unggulan bagi semua instansi pemerintah dari pusat hingga daerah.

"Menurut hemat saya, leading sektor pengelolaan komunikasi beradab di ruang publik adalah para penanggungjawab komunikasi di setiap lini instansi pemerintah dari pusat. Mulai dari Menteri Komunikasi dan Informasi, para Jubir Presiden, Kepala biro-biro komunikasi kementerian dan instansi pemerintah dan lain sebagainya hingga setidaknya di tingkat kecamatan," tutur Emrus.

Direktur Eksekutif EmrusCorner ini menambahkan penentuan penanggungjawab di setiap tingkatan harus berdasarkan Right Man on The Right Job. Tepatnya, dari komunikolog handal, profesional dan memiliki kemampuan manajemen komunikasi publik agar bisa menyusun dan malakukan strategi komunikasi yang proaktif, antisipatif, kreatif, inovatif dan berkesinambungan dalam suatu proses sosial di tengah masyarakat. ***

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x