Penjelasan Resmi BNI Terkait Berita Hoaks Kredit Tanpa Agunan yang Resahkan Nasabah

- 2 Juli 2022, 14:38 WIB
Tangkapan layar BNI Fleksi, kredit tanpa agunan, yang ditujukan untuk pegawai tetap.
Tangkapan layar BNI Fleksi, kredit tanpa agunan, yang ditujukan untuk pegawai tetap. /Jurnal Aceh/Decky Risakotta/

BERITA SUBANG - PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI memberikan penjelasan terkait kabar bohong atau hoaks mengenai penyaluran kredit tanpa agunan yang meresahkan nasabah.]

Diberitakan ANTARA, Corporate Secretary BNI Mucharom dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu, 2 Juli 2022 menyampaikan bahwa bank plat merah tersebut selalu menjalankan bisnis dalam koridor dan pengawasan pemerintah sekaligus Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sekretaris perusahaan BNI tersebut mengatakan bahwa penyaluran kredit ke pihak mana pun pasti melewati proses legal, termasuk persyaratan agunan yang sesuai dengan nilai fasilitas pinjaman.

Selain itu, BNI juga melakukan audit internal dan eksternal secara reguler untuk mencegah berbagai tindak fraud (penipuan) yang dapat merugikan perusahaan sebagai penjaga aset negara.

Terkait debitur BNI asal Sumatra Selatan berinisial BG, yang telah bermitra sejak 2017, pemberian kredit sudah dipastikan memiliki jaminan agunan dan sesuai dengan ketentuan. Bahkan fasilitas kredit debitur tersebut dalam kondisi lancar.

"Kami dapat pastikan semua proses legal dalam penyaluran kredit kami sesuai dengan koridor yang berlaku. Kami harap tidak ada lagi pihak manapun yang sengaja mengumbar hoaks yang membuat masyarakat resah demi mencari keuntungan semata," sebutnya.

Mengenai pembiayaan batu bara, Mucharom melanjutkan penyaluran kredit yang dilakukan oleh BNI dilakukan secara konservatif dengan memperhatikan semua ketentuan dari kementerian dan lembaga berwenang. Saat ini, kata dia, kredit pertambangan dari rupiah dan mata uang asing BNI, termasuk per kuartal I 2022 hanya 3,23 persen dari total keseluruhan kredit BNI.

Langkah penyaluran kredit pertambangan pun diikuti komitmen pembiayaan hijau atau green banking dengan kredit BNI untuk sektor energi baru dan terbarukan telah mencapai Rp10,3 triliun.

"Kami juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai Rp6,8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp23,3 triliun," katanya.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah