Warganet Kepo dengan Penyebab Wafatnya Pendeta Yesaya Pariadji

- 7 Mei 2022, 08:30 WIB
Tangkapan layar Ibadah Tutup Peti Pendeta Yesaya Pariadji
Tangkapan layar Ibadah Tutup Peti Pendeta Yesaya Pariadji /Youtube@GTI

BERITA SUBANG –Pendiri Gereja Tiberias Indonesia, Pendeta Yesaya Pariadji wafat pada Rabu 5 Mei 2022 di RS Siloam, Jakarta.

Ibadah tutup peti dan pelepasan Jenazah juga telah dilakukan Kamis 6 Mei 2022 pukul 08.00 WIB berlangsung hikmat.

Hanya saja, hingga kini masih banyak warganet yang penasaran dan mencari tahu penyebab wafatnya Pendeta Yesaya Pariadji.

Baca Juga: Gereja Tiberias, Lahirkan Banyak Hamba Tuhan Sekelas Gilbert Lumoindong Hingga Erastus Sabdono

Mesin pencari Google mencatat ribuan pencarian warganet terkait sakit yang diderita Pendeta Yesaya Pariadji menjelang akhir hidupnya.

Keinginan tahuan warganet tidak berlebihan. Pasalnya, sejak awal Tiberias bediri kegiatannya tidak hanya  sekadar ibadah, tapi juga menawarkan pelayanan penyembuhan ilahi melalui minyak urapan dan perjamuan kudus.

Hampir setiap minggu, selalu ada kesaksian jemaat tentang kesembuhan dari berbagai penyakit

Sebagai Gembaya Pendeta Yesaya Pariadji  juga kerap menceritakan mukjizat yang dialaminya.

Baca Juga: Pendeta Yesaya Pariadji Wafat, Kesaksian Naik Turun Surga Kembali Jadi Perbincangan

Dilansir dari unggahan akun facebook @Rampen Oping Vanty, Pendeta Pariadji menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Siloam Jakarta.

Dikabarkan, Pendeta Yesaya Pariadji menghembuskan nafas terakhir sekitar Kamis 5 Mei 2022 sore sekitar Pukul 15 sore ini di RS.SILOAM Jakarta.

Pendeta Aristo Pariadji, Ketua Sinode I Gereja Tiberias Indonesia yang juga Putra tertua almarhum dalam sambutannya mewakili keluarga mengatakan, hingga detik terakhir sebelum wafat, seluruh keluarga besar dengan setia mendampingi ayahnya.

Pendeta Aristo Pariadji juga mengungkapkan, saat menjelang kematiannya, ayahnya (Pendeta Yesaya Pariadji) minim kesakitan.

Baca Juga: Gereja Besar Perlu diaudit, Paul Zhang Ramal Bakal Ada Pendeta Jatuh Karena Gaya Hidup Glamor

Pendeta Aristo Pariadji juga mengatakan, kebaktian Gereja Tiberias kedepan pastinya akan berbeda tanpa kehadiran ayahnya.

“Tidak bisa kita pungkiri tidak  mudah untuk melupakan pak Pariadji. Tetapi kita harus kuat meski tidak mudah untuk move on,” kata Pendeta Aristo Pariadji.

Pendeta Aristo Pariadji juga mengingatkan bahwa kepergian Pendeta Pariadji meninggalkan legacy yakni Gereja Tiberias Indonesia.****

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah