Network
BERITA SUBANG - Kami melakukan kesalahan fatal pada berita yang kami publikasikan hari Sabtu, 25 Desember 2021 pukul 00.26 WIB.
Dalam berita tersebut, kami menulis judul berita "Buya Yahya Terpilih Menjadi Ketua NU, Puan Maharani Sampaikan Selamat: Semoga Bawa Maslahat untuk Umat".
Kesalahan kami tidak hanya di judul, melainkan juga pada foto dan naskah artikel yang kami publikasikan.
Hal ini membuat impresi bahwa Buya Yahya, panggilan akrab KH Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Hal tersebut sangat fatal dan tidak akurat, sehingga menyebabkan seolah-olah ada ucapan selamat dari Puan Maharani Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kepada Buya Yahya.
Padahal, yang terpilih sebagai Ketua Umum PBNU adalah KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Kesalahan kami fatal, tetapi sungguh tidak kami sengaja, melainkan sepenuhnya kelalaian proses penulisan berita, editing dan publishing.
Untuk itu, melalui artikel ini, kami menyampaikan permohonan maaf kepada publik, keluarga besar Nahdlatul Ulama, Ketum PBNU terpilih KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Puan Maharani atas keteledoran redaksi kami.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih teliti dalam proses kerja kami di masa yang akan datang.*
