Berikut Adalah Penjelasan dari APJII Pasca Kebakaran Gedung Cyber 1 yang Menyebabkan Internet Terganggu

- 3 Desember 2021, 20:17 WIB
Kebakaran terjadi di Gedung Cyber 1, Jakarta, pada hari Kamis, 2 Desember 2021, dan menyebabkan internet terganggu.
Kebakaran terjadi di Gedung Cyber 1, Jakarta, pada hari Kamis, 2 Desember 2021, dan menyebabkan internet terganggu. /Dok. Instagram @humasjakfire/

BERITA SUBANG - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII memberikan penjelasan dan klarifikasi mengenai terganggunya jaringan internet yang disebabkan oleh peristiwa kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 pada hari Kamis, 2 Desember 2021.

Muhammad Arif selaku Ketua Umum APJII memberikan penjelasan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan dalam mengantisipasi putusnya jaringan internet saat kebakaran di Gedung Cyber 1 tersebut terjadi.

Ia juga menyampaikan bahwa APJII menjamin data center yang ada di Gedung Cyber 1 dalam kondisi aman dan pihak APJII juga telah melakukan investigasi lebih lanjut.

"Saat ini, kami mengatakan bahwa data center APJII aman, tetapi tentu kami akan terus melakukan cek fisik pasca persitiwa kebakaran," ujarnya pada hari Jumat, 3 Desember 2021.

Data center ini sendiri memiliki peran penting dalam pelayanan internet anggota APJII di seluruh Indonesia, di mana APJII memiliki sekitar 745 anggota yang diketahui menyimpan salah satu data center di Gedung Cyber 1 yang mengalami kebakaran tersebut.

Syarif Lumintarjo selaku Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII juga memberikan jaminan bahwa semua data yang tersimpan saat ini dalam keadaan aman dan tidak ada fisik data center yang terbakar.

Ia menekankan bahwa terjadinya down pada beberapa situs dan aplikasi terjadi bukan karena terbakarnya fasilitas server, melainkan karena pemadaman listrik.

"Sebenarnya, masalah yang kemarin terjadi sampai adanya pemadaman adalah pada saat terjadi kebakaran. Listrik belum mati. Hanya saja asap yang ada di lokasi kebakaran masuk ke precision air conditioning," jelasnya.

Asap tersebut lalu masuk ke dalam AC di dalam data center APJII yang mengakibatkan ruangan menjadi pekat. AC akhirnya dipadamkan agar asap tidak masuk ke dalam data center, namun perangkat malah mengalami kenaikan temperatur yang terdeteksi pada pukul 14.30 WIB.

"Untuk mencegah kerusakan yang lebih jauh karena data center panas. Logikanya seperti pada saat radiator mobil mengalami masalah. Daripada bocor terus jalan, kita berhenti untuk mencegah kerusakan perangkat yang lebih jauh," paparnya.

Setelah itu pada pukul 16.30 WIB pada hari kejadian, tim engineering telah mulai menghidupkan satu persatu perangkat yang ada di APJII. Karena peristiwa kebakaran ini, pihak APJII mendesak pengelola Gedung Cyber 1 untuk lebih memperketat SOP atau standard operating procedure terutama dalam memastikan perangkat yang terpasang harus dengan cara yang tepat.

"Kebakaran di gedung Cyber 1 bukan kali pertama terjadi. Pengelola gedung perlu memperketat SOP dan mengecek secara berkala perangkat yang ada di data center dan ruangan para tenant," kata Syarif menjelaskan.

***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x