Situs Polri Diretas Hacker Son1x dari Brasil, Kadiv Humas Polri Bilang, Data dan Sistem Keamanan 'Aman'

- 21 November 2021, 21:53 WIB
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan. /PMJ News

BERITA SUBANG - Pihak kepolisian memberikan komentar terkait peretasan situs Polri oleh hacker dengan julukan Son1x, yang sebelumnya juga telah menjebol situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Peretasan ini menambah daftar situs milik institusi pemerintah yang berhasil dijebol hacker setelah sebelumnya situs BSSN dijebol oleh hacker yang sama. Yang lebih menyeramkan kali ini, hacker Son1x mengklaim ada sekitar 28 ribu data milik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibocorkan dan disebar ke media sosial pada Rabu, 17 November 2021 lalu.

Merespons hal ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Mabes Polri memastikan data-data di institusinya aman pasca diduga diretas oleh seorang hacker dari Brazil tersebut.

Terungkapnya peretasan tersebut sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dedi mengatakan bahwa server, data, aplikasi - aplikasi Polri serta sistem keamanan, hingga saat ini aman.

"Intinya untuk server, data, aplikasi - aplikasi Polri serta sistem keamanan semuanya hingga saat ini aman," kata Kadiv Humas Polri seperti dilansir dari situs resmi Polri (Polri.go.id), Sabtu, 20 November 2021.

Namun Dedi pun belum dapat menjelaskan terkait klaim si hacker perihal data anggota Polri yang berhasil disebar oleh peretas tersebut di media sosial.

Menurutnya, saat ini Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri tengah melakukan pendalaman untuk mencari tahu serta memburu pelaku peretas tersebut.

"Sedang ditangani oleh Dit Tipidsiber Bareskrim," ujarnya.

Sebelumya diberitakan bahwa hacker yang mengaku bekerja 'solo' dan menjuluki dirinya son1x ini, telah mengklaim berhasil membobol data Polri yang berisi sejumlah informasi pribadi.

Tak hanya dibagikan olehnya dalam sebuah foto yang diunggahnya, hasil peretasan tersebut juga hingga saat ini masih terpampang jelas di situs Ghosbin.

Tangkapan layar situs ghostbin.com
Tangkapan layar situs ghostbin.com

Entah apakah klaim sang hacker adalah nyata, Son1x, menuliskan motif dirinya melakukan peretasan tersebut.

Ia mengatakan melakukan hal itu karena bersimpati terhadap rakyat Indonesia setelah ia mendapat penjelasan terkait sulitnya kehidupan rakyat saat ini.

Son1x mempersonifikasi dirinya memang bukanlah orang baik, dan ia sering melakukan hal jahat, namun kali ini, ia mengklaim dirinya sedang 'membantu rakyat'.

Yang lebih menyeramkan adalah klaim sang hacker tersebut yang mengatakan bahwa ia berhasil mengorek data-data penting dari Polri, termasuk informasi pribadi anggota Polri dan siapa saja yang telah bekerja dengan institusi ini.

Dengan data pribadi yang telah dibocorkan tersebut, sang hacker berseloroh, bahkan siapa pun bebas menggunakan data tersebut.

"Gunakan kreativitasmu," tulisnya.

Sebelumnya, Son1x menggemparkan jagad maya setelah ia berhasil membobol situs BSSN dan BPPT.

BSSN merupakan lembaga negara penjaga kedaulatan siber.

Rincian data yang diklaim Son1x adalah berisi informasi vital, dan pribadi sejumlah personel Polri, yang termasuk di dalamnya petinggi, bahkan tiga jenderal.

Ketika pihak kepolisian belum mengonfirmasi kebocoran data yang diklaim si hacker, Son1x mengungkapkan bahwa nama, pangkat, tempat tanggal lahir, satuan kerja, jabatan, agama, golongan darah, pendidikan umum terakhir, pendidikan jenjang terakhir, bahkan ada juga ID Propam berhasil dijebol dan disebar.

Ada juga informasi putusan sidang, jenis pelanggaran dalam kasus, tanggal hukuman dari beragam kasus yang ditangni Polri.

Sebelumnya, BSSN, pernah merilis data ancaman siber, yang menunjukkan kalau peretasan (Hacking), pencurian maupun kebocoran data (data leaks) di berbagai institusi, memang marak terjadi di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Berdasarkan data hasil monitoring Pusopskamsinas BSSN sepanjang tahun 2020 tercatat 495.337.202 anomali traffic dan sampai Oktober 2021 ada 1.191.320.498 serangan siber.

***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah