Warga Temukan Lima Jenazah Korban Hanyut Akibat Banjir HST, Kalimantan Selatan

- 16 Januari 2021, 09:01 WIB
Banjir di Kalsel
Banjir di Kalsel /Twitter/@Bnpb_Indonesia

BERITA SUBANG - Pascabanjir yang melanda Hulu Sungai Tengah (HST) dan sekitarnya di Kalimantan Selatan, sejak Senin 11 Januari 2021, warga menemukan lima jenazah di Desa/Kecamatan  Hantakan, kabupaten yang biasa disebut HST itu.

"Ada lima jenazah ditemukan. Mungkin warga desa di kawasan hulu sungai," ujar Plt Kepala Desa Hantakan, Sri Winda saat membagi logistik, Sabtu 16 Januari 2021.

Sri Winda mengatakan, salah satu korban hanyut sempat melambaikan tangan meminta pertolongan bertengger di atas atap rumah.

Seorang tokoh masyarakat Muhammad Rifani menyampaikan hal serupa, diperkirakan masih ada jenazah yang belum ditemukan.

"Korban jiwa diperkirakan mencapai puluhan orang, karena sekarang sudah ada lima jenazah yang ditemukan," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Kepala BNPB Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Kalimantan Selatan

Sedangkan untuk laporan orang hilang masih belum terverifikasi. Kemungkinan besar ada puluhan orang juga yang hilang. Sementara kami di sini masih menangani bantuan logistik," ujar pria yang akrab disapa Datu Manggasang itu.

Dia menerangkan, ada kampung yang disapu habis oleh banjir. Diperkirakan banyak korban jiwa berasal dari kawasan hulu sungai Desa Hantakan, permukiman penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Hantakan.

Menurut informasi warga, banjir yang terjadi secara tiba-tiba menerjang Desa Hantakan, sehingga banyak warga hanya bisa menyelamatkan diri dan keluarga menuju dataran tinggi.

"Cuma sempat menyelamatkan anak anak langsung ke sini. Rumah habis tinggal tunggul (tonggak tiang pancang kayu ulin)," ujar seorang wanita dengan bayinya dipengungsian.

Sementara itu, terlihat, situasi Desa Hantakan yang berada di pinggiran DAS porak poranda serta fasilitas umum, pasar dan banyak rumah hancur menyisakan puing-puing.

Baca Juga: Gunakan Pesawat Hercules, Kemensos Terbangkan Bantuan Bagi Korban Gempa Majene

Masih terdengar gemuruh dari debit air yang berangsur menyusut, sementara warga terlihat membersihkan perabotan dari balutan lumpur di dalam rumah.

Banyak anak - anak, wanita dan usia renta yang membutuhkan logistik.

Puskesmas rawat inap di Desa Hantakan menjadi tempat pengungsian sekaligus posko utama di Kecamatan Hantakan jaraknya sekitar 500 meter dari kampung.

"Ada sekitar 300 warga di Desa Hantakan. Beberapa hari lalu Desa Hantakan mengalami lumpuh total. Alhamdulillah, hari ini sudah banyak berdatangan bantuan mungkin karena akses jalan sudah bisa dimasuki menuju ke sini. Iya logistik sangat diperlukan," ujar Plt. Kepala Desa, Sri Winda.

"Masih memerlukan bantuan, terutama beras, mie instan, perlengkapan bayi sama air bersih. Kalaunya untuk pakaian mulai mencukupi, pakaian dalam saat ini sangat dibutuhkan terutama wanita," katacDatu Manggasang.***

 

Editor: Tommy MI Pardede

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x