Pangdam XVII Cenderawasih Tunjuk Jenderal JO Sembiring Sebagai Komandan Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

19 Februari 2023, 00:06 WIB
Brigjen TNI JO Sembiring (kiri) /Penrem 172/PWY/

BERITA SUBANG - Komandan Korem 172/PWY Brigadir Jenderal TNI JO Sembiring ditunjuk sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi TNI dalam pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Merthens.

Penunjukan ini dilakukan oleh Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.

"Danrem 172/PWY ditunjuk sebagai Dankolakops TNI untuk membebaskan Philips Mark Merthens dari tangan KKB Papua dalam keadaan selamat," kata Muhammad Saleh dalam keterangannya, Kamis 16 Februari 2023.

Brigjen JO Sembiring akan bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz yang dipimpin Komisaris Besar Faizal.

Tim gabungan TNI dan Polri saat ini masih melakukan operasi gabungan untuk membebaskan pilot Susi Air Philips Mark Merthens yang disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Saleh mengatakan upaya penyelamatan masih terus diupayakan dengan cara dialog yang melibatkan para pihak yang diutus Pemerintah Kabupaten Nduga.

Namun menurut Saleh mengatakan, karena penyanderaan ini sudah berjalan beberapa hari dan belum membuahkan hasil, akan dilakukan penegakan hukum sesuai standar operasional prosedur.

"Agar peristiwa ini tidak berlarut-larut," kata Mayjen Saleh, seraya menambahkan pada waktu yang tepat, TNI-Polri akan melakukan tindakan hukum secara terukur, terpilih dan terarah.

Pihaknya menjamin pembebasan sandera tidak akan melanggar HAM.

"Penegakan hukum kepada Egianus itu dilakukan karena telah melakukan berbagai tindak kejahatan hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa," kata Saleh di Jayapura, Jumat, 17 Februari 2023.

Para anggota yang dikerahkan bersama Polri yang akan melakukan tindakan penegakan hukum sudah dibekali berbagai ketrampilan agar tidak akan terjadi pelanggaran HAM.

"Prajurit yang terlibat termasuk anggota Polri sudah dibekali berbagai ketrampilan sehingga saat berada di lapangan akan dilakukan secara terukur dan tidak melanggar HAM," kata Saleh.

Terkait kondisi di lapangan, Pangdam Cenderawasih tersebut mengatakan masyarakat sudah meninggalkan Paro dan telah mengungsi ke Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga.

Banyak warga Paro memilih berjalan kaki ke Kenyam dan menyebabkan penjabat Bupati Nduga harus turun tangan membantu mengevakuasi warga yang sakit, tua atau wanita dan anak-anak.

"Kami sudah mengevakuasi mereka dengan menggunakan helikopter milik TNI-Polri ke Kenyam beberapa hari yang lalu saat warga sudah berada di sekitar gunung Wea,"jelas Mayjen TNI Saleh.

Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius Fakiri mengatakan, pembebasan sandera ini akan mengutamakan keselamatan Pilot Susi Air Philips Mark Merthens.

"Yang pasti keselamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru lebih diutamakan, sehingga saat ini masih dilakukan secara soft approach (pendekatan lunak)," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri di Koya Tengah, Kota Jayapura, Jumat (17/2).

Tim yang dikerahkan akan terdapat berbagai elemen dari tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga penjabat Bupati Nduga untuk bernegosiasi.

"Belum ada kabar dari mereka, namun kami berupaya mencari tahu dengan bantuan para pihak," ucap Kapolda.

Kapolda Papua mengatakan, dalam melaksanakan pembebasan pilot asal Selandia Baru pihaknya tidak menetapkan batasan waktu.

TNI dan Polri memastikan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya membawa sanderanya keluar dari Paro.

Namun, ke wilayah mana belum dapat dipastikan.

Sebelumnya diberitakan berbagai media, pilot Susi Air Philips Mark Merthens harus bernasib malang, disandera kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Mereka menyandera Philip untuk mendesak kemerdekaan Papua.

Kelompok Egianus Kogoya membakar pesawat Pilatus Porter milik Susi Air yang dipiloti Philips di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler