Maesto Lukis Indonesia Srihadi Soedarsono Meninggal Dunia, Ini Profilnya

27 Februari 2022, 07:16 WIB
Maestro lukis Srihadi Soedarsono./Antara/HO/Yayasan Mitra Museum Jakarta /

BERITA SUBANG- Kabar duka datang dari dunia seni lukis. Maestro lukis Srihadi Soedarsono meninggal dunia dalam usia 90 tahun, Sabtu 26 Februari 2022.

Kabar meninggalnya Srihadi juga disampaikan eks jubir Presiden Fadjroel Rahman di akun twitternya @fadjroel.

Fadjroel menyebut Srihadi meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat.

"Innalillahi W.R. Wafat Prof. Srihadi Soedarsono, Sabtu 26 Februari 2022, rumah Jl. Ciumbuleuit No. 173 Bandung. Kami di Kazakhstan turut berduka cita atas wafatnya Maestro Seni Lukis Indonesia Prof. Srihadi Soedarsono ~ #DubesRIKazakhstanTajikistan #IniDiplomasi

@nursultan_kbri," tulis Fadjroel yang kini menjabat sebagai Dubes RI untuk Kazakhstan.

Profil Srihadi Soedarsono 

Pemilik nama lengkap Prof. Kanjeng Raden Haryo Tumenggung H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA dilahirkan pada 4 Desember 1931 silam.

Karya dari Srihadi Soedarsono banyak diburu kolektor dalam dan luar negeri.

Srihadi Soedarsono menikah dengan seorang perempuan pelukis ulung yang belajar di ITB serta di luar negeri di Belanda dan Inggris, bernama Siti Farida Nawawi.

Srihadi dan Farida dikaruniai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki, yaitu Tara Farina, MSc, Rati Farini, SH, LLM, dan Tri Krisnamurti Syailendra.

Pada 1 Mei 1969, Srihadi Soedarsono diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Pengangkatannya sebagai guru besar Seni Rupa terjadi pada 1 Desember 1992, sedangkan masa purnabakti sebagai PNS sejak 1 Januari 2007.

Srihadi dan Farida dikaruniai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki, yaitu Tara Farina, MSc, Rati Farini, SH, LLM, dan Tri Krisnamurti Syailendra.

Pada 1 Mei 1969, Srihadi Soedarsono diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Selain sebagai pelukis, Srihadi juga mengajar sebagai dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Karya-karya Srihadi Soedarsono memiliki proses yang panjang dan berkelanjutan.

Karya awalnya sangat dipengaruhi hasil pendidikan, yaitu geometris sintetik.

Pada 1960, karyanya mulai menuju eksperimentasi pada bentuk abstrak lewat tempelan potongan kertas dan spontanitas warna.

Memasuki 1970, ia cenderung impresionis lewat cat air dan ekpresionis lewat cat miyak dan sering memasukkan unsur simbolis dalam lukisannya.

Terakhir karya Srihadi uncul dalam bentuk simplifikasi dengan garis horison yang kuat, selain juga lukisan figur-figur puitis yang terinspirasi ajaran Zen.***

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler