TNI dan Polri Antisipasi Gangguan Kamtibmas serta Perkuat Prokes dalam Mengamankan PON XX 2021 Papua

29 September 2021, 16:23 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam memimpin rapat koordinasi pengamanan PON XX 2021 Papua. /Dok. PMJ News/

BERITA SUBANG - TNI dan Polri mengadakan rapat koordinasi (rakor) kesiapan pengamanan Pekan Olahraga Nasional XX 2021 (PON XX 2021) yang dilaksanakan di Papua dan dipimpin oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, pada hari Rabu, 29 September 2021.

Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rakor tersebut menegaskan kepada seluruh personel TNI dan Polri untuk melakukan upaya untuk mengantisipas gangguan Kamtibmas atau keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di area tempat berlangsungnya pertandingan pada PON XX 2021 di Papua.

"Laksanakan betul pengamanan. Apalagi pada saat 2 Oktober nanti Pak Presiden datang dan kemudian laksanakan Open Ceremony, ini menjadi catatan yang harus kami laksanakan," ujar Kapolri dalam pengarahannya dalam rakor tersebut.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada seluruh personel TNI-Polri untuk melakukan upaya antisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Dilaporkan setidaknya sejumlah 21.268 personel gabungan dari TNI dan Polri telah diturunkan dalam rangka menghindari adanya gangguan Kamtibmas dan memastikan pelaksanaan PON XX 2021 di Bumi Cenderawasih berjalan lancar.

Kapolri juga menyampaikan bahwa pengamanan yang dilakukan secara maksimal dari TNI dan Polri pada pergelaran PON XX 2021 juga dilakukan untuk memberi rasa aman kepada seluruh peserta yang bertanding.

Selain itu, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga meminta TNI dan Polri bersama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan pengawasan protokol kesehatan yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Kemudian, terkait dengan protokol kesehatan yang harus kami laksanakan terutama rekan-rekan yang ada di dalam venue pastikan terkait penggunaan masker," ujarnya.

"Masker harus disiapkan, jadi yang terlihat tidak membawa masker maka diberikan masker," lanjut Kapolri.

Pemerintah sendiri sudah menetapkan bahwa hanya 25 persen masyarakat dan sudah mendapatkan dua kali vaksin yang diperbolehkan untuk menyaksikan pertandingan pada PON XX 2021 Papua ini.

Hal ini disampaikan Kapolri dilakukan dengan memasang aplikasi PeduliLindungi serta menyiapkan ruang-ruang karantina atau isolasi sementara bagi masyarakat di tempat.

Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa hal ini juga harus didukung dengan penguatan sinergitas dan solidaritas dari TNI, Polri, serta pemangku kepentingan dalam menjalankan operasi tersebut.

Ia juga menyampaikan strategi pengendalian Covid-19 harus tetap diterapkan pada pelaksanaan PON XX 2021 dengan penegakan prokes 3M, penguatan 3T, serta percepatan vaksinasi.

"Protokol kesehatan ketat harus terlaksana baik bagi para atlet, pelatih, official, panitia melalui Bubble System, yaitu membatasi interaksi dengan masyarakat di luar penyelenggara PON XX," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini perekonomian Indonesia mulai tumbuh sebesar 7,07 persen di kuartal kedua tahun 2021, dengan pertumbuhan ekonomi di Papua tumbuh sebesar 13,14 persen.

"Hal ini menunjukkan optimisme bahwa Indonesia tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan siap melakukan lompatan pertumbuhan ekonomi. Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus kita jaga dengan Kesehatan sebagai modal dasar. Jika kasus Covid-19 bisa ditekan, pertumbuhan ekonomi dapat kembali berjalan normal," ujar Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler