Mengenal Lebih Dekat Komplek Masjid Al Aqsha

- 20 Mei 2021, 11:13 WIB
Komplek Masjid Al-Aqsha Yarussalem, Palestina/ foto : instagram @alhabib.ali
Komplek Masjid Al-Aqsha Yarussalem, Palestina/ foto : instagram @alhabib.ali /

BERITA SUBANG - Seorang Muslim wajib menegetahui bahwa masjid Al-Aqsha yang terletak di Palestina berbeda dengan masjid-masjid lainnya di belahan dunia.

Karena masjid Al-Aqsha adalah kiblat pertama kaum muslim dan merupakan tempat Nabi Muhammad isra’ mi’raj untuk menerima perintah tentang solat 5 waktu.

 

 

Selain itu, mungkin masih banyak muslim yang belum mengetahui seluk-beluk tentang masjid Al-Aqsha ini. 

Bagian yang berada di dalam garis merah itu adalah Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan.

Total luas keseluruhan kompleks Masjid Al Aqsha adalah sekitar 144.000 meter persegi dan dapat menampung 400.000 jamaah.

Masjid Al-Aqsha, atau yang sering disebut dengan Baitul Maqdis, merupakan sebuah kompleks yang berada di Kota Lama Yerusalem. Kompleks ini dibangun pada tahun 957 SM oleh Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS.

Umat Islam mengambil alih kepemimpinan Yerusalem dari Romawi Timur pada tahun 637, pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattahab.

Baitul Maqdis pada saat itu masih dalam keadaan tidak terawat. Khalifah Umar bin Khattahab menemukan Batu Fondasi yang diyakini sebagai titik pijakan Nabi Muhammad ketika naik ke surga.

Lalu ketika masa kekhalifahan Umayyah, mulai didirikan beberapa bangunan di tanah Masjid Al Aqsha.

Pada tahun 691, didirikan sebuah bangunan segi delapan berkubah yang menaungi Batu Fondasi oleh Khalifah Abdul Malik.

Bangunan itu yang kemudian dikenal dengan Kubah Shakhrah.

Pada tahun 1099, setelah kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan.

Jami’ Al Aqsha diubah menjadi istana kerajaan dengan nama Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo) dan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama Templum Domini (Kuil atau Bait Tuhan).

Namun umat Islam dapat mengambil kembali kepemimpinan Yerusalem pada tahun 1187 setelah kemenangan Salahuddin Al Ayyubi. Semua jejak dan bekas peribadahan Kristen di Masjid Al Aqsha dihilangkan dan kompleks tersebut kembali kepada kegunaan asalnya.

Kewenangan umat Islam terhadap Masjid Al Aqsha cenderung tanpa gangguan hingga lepasnya wilayahnya Palestina dari Utsmaniyyah.

Setelah Perang Enam Hari yang berlangsung dari tanggal 5 sampai dengan tanggal 10 bulan Juni 1967, pemerintah Israel mengambil alih kepemimpinan Kota Lama Yerusalem, termasuk di dalamnya Masjid Al Aqsha.

Sejak saat itu mulai banyak gangguan-gangguan dari orang yang berusaha menghancurkan bangunan yang ada di Masjid Al-Aqsha.

Contoh dari gangguan tersebut adalah seorang warga negara Australia berusaha membakar Jami’ Al Aqsha padaJuni 1969, kelompok yang dipimpin Yoel Lerner merancang makar untuk meledakkan Kubah Shakhrah dan Jami’ Al Aqsha pada tahun 1974, 1977, dan 1983.

Pasukan Israel yang berpatroli di daerah tersebut memblokir jamaah untuk masuk ke Al Aqsha dan penembakkan gas air mata kepada jamaah wanita pada 8 Oktober 1990, dan masih banyak lagi.

Antara tahun 1992 sampai 1994, pemerintah Yordania melapisi kubah dari Kubah Shakhrah dengan 5.000 pelat emas.

Mimbar Shalahuddin juga dipulihkan. Perbaikan ini diperintahkan Husain, Raja Yordania, dengan anggaran pribadi sebanyak $8 juta.

Yang berada di dalam garis hitam namanya Musholla Al-Qibli, Masjid yang pernah dijadikan Qiblat pertama

Kompleks ini sering dikelirukan dengan Jami’ Al-Aqsha atau Masjid Qibli, yang sebenarnya adalah masjid yang berada di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.

Majid Al-Aqsha selain dikenal juga sebagai Baitul Maqdis mempunyai 20 nama lainnya seperti Majid Elia, Baitul Al-Qudus, uri Salem, Shil’un, Al-Mahfuzah, dan lainnya.

Masjid al-Qibli adalah tempat shalat yang berada di Masjid Al Aqsha bagian selatan dan di bawah Masjid  Ciri khas dari bangunan ini adalah kubah biru keabu-abuannya. Masjid ini dapat menapung sekitar 5000 jamaah.

Yang berada di dalam lingkaran biru itu namanya Qubah As-Sokhroh yang di dalamnya terdapat Batu atau Sokhroh Al Musyarrofah berukuran 56X42 Kaki. Dan di atas batu inilah Nabi Muhammad Saw hendak mi'raj pada malam Isro Mikraj'


اللهم اعد المسجد الأقصى إلى رحاب المؤمنين واحفظ اخواننا المستضعفين في فلسطين وفي جميع الاماكن

Ya Robb kembalikanlah Masjid Al-Aqso ke dalam kekuasaan muslimin. Jagalah saudara-saudara kami yang lemah baik yang ada di Palestina ataupun di setiap tempat.

Sumber: Al-Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al-Jufri.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah