Mengenal Lebih Dekat Komplek Masjid Al Aqsha

- 20 Mei 2021, 11:13 WIB
Komplek Masjid Al-Aqsha Yarussalem, Palestina/ foto : instagram @alhabib.ali
Komplek Masjid Al-Aqsha Yarussalem, Palestina/ foto : instagram @alhabib.ali /

Baitul Maqdis pada saat itu masih dalam keadaan tidak terawat. Khalifah Umar bin Khattahab menemukan Batu Fondasi yang diyakini sebagai titik pijakan Nabi Muhammad ketika naik ke surga.

Lalu ketika masa kekhalifahan Umayyah, mulai didirikan beberapa bangunan di tanah Masjid Al Aqsha.

Pada tahun 691, didirikan sebuah bangunan segi delapan berkubah yang menaungi Batu Fondasi oleh Khalifah Abdul Malik.

Bangunan itu yang kemudian dikenal dengan Kubah Shakhrah.

Pada tahun 1099, setelah kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama, kepemimpinan Yerusalem beralih ke tangan umat Kristen. Setelah peristiwa ini, Kerajaan Kristen Yerusalem didirikan.

Jami’ Al Aqsha diubah menjadi istana kerajaan dengan nama Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo) dan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dengan nama Templum Domini (Kuil atau Bait Tuhan).

Namun umat Islam dapat mengambil kembali kepemimpinan Yerusalem pada tahun 1187 setelah kemenangan Salahuddin Al Ayyubi. Semua jejak dan bekas peribadahan Kristen di Masjid Al Aqsha dihilangkan dan kompleks tersebut kembali kepada kegunaan asalnya.

Kewenangan umat Islam terhadap Masjid Al Aqsha cenderung tanpa gangguan hingga lepasnya wilayahnya Palestina dari Utsmaniyyah.

Setelah Perang Enam Hari yang berlangsung dari tanggal 5 sampai dengan tanggal 10 bulan Juni 1967, pemerintah Israel mengambil alih kepemimpinan Kota Lama Yerusalem, termasuk di dalamnya Masjid Al Aqsha.

Sejak saat itu mulai banyak gangguan-gangguan dari orang yang berusaha menghancurkan bangunan yang ada di Masjid Al-Aqsha.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah