Apa Itu Sifat Ujub? Berbeda dengan Riya, Seringkali Kita Tak Sadar Melakukannya, Ini Cara Memeranginya

19 November 2022, 00:43 WIB
Ilustrasi ustadz mengingatkan umatnya /Pikiran Rakyat/

BERITA SUBANG - Sebagai manusia, tentu kita berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Misalnya, kita berusaha bersikap baik kepada sesama, termasuk bersikap rendah hati, dan tidak sombong.

Namun, mungkin tanpa sadar ada pula sifat ujub yang berpotensi kita lakukan terhadap sesama, terutama dengan orang terdekat.

Apa itu sifat ujub menurut Islam? Karena banyak yang menyebut sifat ini termasuk penyakit hati.

Berikut penjelasannya:

Dalam Islam, sifat ujub disebut sebagai sifat manusia yang senang membanggakan diri sendiri.

Sifat ini membuat kita merasa seolah paling hebat dan kuat dalam hal apapun.

Sifat ini termasuk sifat tercela dan dapat dikategorikan sebagai penyakit hati yang harus dihindari oleh umat Islam.

Sebab, sifat ujub, meski beda arti dengan riya dan sombong, tapi sangat dekat dengan kedua sifat tersebut.

Hal ini harus disimak secara mendalam, karena sifat ini berbeda dengan sifat sombong yang mudah dikenali. Terkadang seseorang tidak sadar telah melakukan sifat ujub ini, atau bahkan orang lain tidak sadar ia telah mendorong seseorang untuk menjadi ujub.

Ulama Ibnul Mubarok pernah menyebutkan bahwa sifat ujub adalah perasaan ketika seseorang merasa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Sedang, Imam Al Ghozali menyebutkan, ujub ialah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang diterima dirinya karena ia merasa hanya dirinya yang memiliki karunia tersebut. Ia melupakan bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT.

Contoh sifat ujub yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

Seseorang yang rajin beribadah, ia merasa bangga atau kagum sendiri dengan ibadah yang dilakukannya.

  • Ketika merasa cukup berilmu, ia merasa kagum dengan ilmunya tersebut.
  • Ketika merasa dirinya cantik atau tampan, ia akan terus mengagumi kecantikan atau ketampanannya tersebut.
  • Ketika merasa dirinya dermawan kepada semua orang, ia merasa kagum atas kebaikannya tersebut.

Beberapa nasihat di bawah ini mungkin berguna untuk memerangi sifat Ujub.

Imam Mawawi Rahimahulloh pernah berkata: "Ketahuilah bhw keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dgn amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya." (Syarh Arba’in).

Naa'udzu billaahi min dzalik, segera jauhi sifat Ujub, jadikan amalan kita 100 persen karena pengabdian kita kepada Allah.

Bagaimana cara memerangi sifat ujub?

1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri kita sendiri, segera istighfar memohon ampun kepada Allah SWT, karena semua kebaikan dan kehebatan kita adalah milik-Nya.

2. Selalu ingatlah bahwa semua kelebihan adalah milik Allah.

3. Berdoalah dengan ikhlas dan mohon bantuan Allah agar hati kita bisa tulus beribadah untuk menyembah-Nya.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Qur'an surat Al An'am - 162)

Semoga Allah SWT mengabulkan doa kita untuk kita mengikis penyakit ujub yang kerap ada di hati tanpa disadari.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler